SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 1.030 siswa SMK Bina Wiyata Sragen antusias mengikuti vaksinasi massal di sekolah setempat, Selasa (28/9/2021).
Hebatnya, vaksinasi seribuan siswa itu digelar serentak dalam sehari. Harapan besar untuk segera tuntas vaksin agar bisa segera pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi faktor mereka antusias mengikuti vaksinasi.
Kepala SMK Bina Wiyata Sragen, Saimin mengungkapkan sebenarnya total siswa kelas X hingga XII ada 1.132. Yang terdaftar aplikasi dan siap divaksin hari ini tercatat sebanyak 1.030.
Sisanya sudah mengikuti vaksinasi di tempat domisili sebanyak 52 siswa, dan sisanya vaksin di tempat perusahaan karena sedang menjalani prakerin di Jakarta.
Ia mengapresiasi animo siswanya yang semangat hadir untuk vaksinasi. Hal itu akan melengkapi para guru dan karyawan yang sebelumnya sudah divaksin di Pemkab maupun di lokasi lain.
“Kami juga mengapresiasi pihak Puskesmas. Rencananya 1.030 siswa akan divaksin 3 hari, ternyata bisa digelar sehari. Karena sebelumnya kami sudah menyiapkan segala sesuatu dan sarprasnya. Sehingga kemarin ketika Pak Kepala Puskesmas siap sehari bisa, kita sudah siap,” paparnya di sela memantau vaksinasi.
Selain kesigapan nakes dan tim, vaksinasi 1.000an siswa dalam sehari itu tak lepas dari persiapan administrasi yang sudah dilakukan seminggu sebelumnya.
Saimin menyampaikan proses input data dan administrasi siswa peserta vaksin sudah lebih dahulu dilakukan. Sehingga pada hari H pelaksanaan hari ini, praktis tinggal tahapan skrining kesehatan, validasi data dan suntikan vaksin saja.
Pihaknya sangat berharap dengan semua siswa, guru dan karyawan sudah divaksin, maka akan meningkatkan kekebalan tubuh dan menekan potensi penularan Covid-19.
Harapan Segera PTM
Lebih dari itu, dengan semua sudah divaksin, diharapkan makin mempercepat harapan agar segera dilaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Meskipun saat ini sudah dilakukan ujicoba PTM dengan kapasitas siswa masuk baru 20-25 persen.
“Kami punya impian kalau semua guru, karyawan dan siswa sudah vaksin kita segera melaksanakan PTM terbatas. Sementara ini baru simulasi, siswa yang kita hadirkan jumlahnya sangat sedikit,” urainya.
Menurutnya, tatap muka memang sangat penting untuk sekolah berbasis kejuruan. Sebab hasil evaluasi selama ini, pembelajaran daring dirasa kurang efektif untuk mencapai target pembelajaran.
“Makanya kami punya harapan besar anak-anak bisa kembali belajar secara luring atau tatap muka di sekolah. Karena bagi sekolah teknik seperti kami, kalau tidak praktik nggak bisa. Makanya selama simulasi pun yang kita prioritaskan masuk yang ada jadwal praktik. Mudah-mudahan dengan vaksinasi ini bisa membantu pemerintah agar segera ada PTM,” tandasnya.
Saimin menambahkan meski sudah divaksin, pihaknya tetap menekankan penerapan protokol kesehatan di sekolah. Untuk mencegah klaster PTM, antisipasi juga dilakukan sejak awal secara ketat.
Yakni setiap hari para wali kelas diminta intensif memantau semua siswa. Selama masa ujicoba, siswa yang mengalami kondisi kurang sehat dilarang masuk dulu.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com