WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono sepakat dengan langkah yang diambil Pemkab Wonogiri terkait pembelajaran tatap muka (PTM). Pada prinsipnya adalah kesiapan harus matang dulu.
“Kami mendukung upaya Pemkab dalam menyiapkan segala sesuatunya menuju PTM,” tandas Sriyono, Kamis (16/9/2021).
Salah satu persiapan yang kini dikebut adalah vaksinasi bagi kalangan pelajar. Selain itu kesiapan pihak sekolah dalam penyediaan sistem, infrastruktur ketika PTM ditetapkan.
“Minimal nanti (PTM) di tingkat SMA sederajat dulu. Saat ini kan vaksinasi di tingkat pelajar SMA lagi gencar,” beber dia.
Mengenai pelaksanaan PTM yang nantinya bakal tanpa ujicoba, mantan guru ini juga menyuport penuh. Ini mengingat ujicoba sudah kerap dilakukan sebelumnya. Di samping itu sudah jelas langkah-langkah yang bisa diambil saat kembali ada ledakan kasus.
“Mari bersama mewujudkan kasus terus menurun. Semoga akhir bulan ini bisa (PTM),” ujar dia.
Sebelumnya, kalangan pelajar Kota Gaplek Wonogiri saat ini mulai mendapat vaksin COVID-19. Ini sebagai salah satu langkah persiapan PTM.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan total seluruh pelajar tingkat SMA sederajat di Wonogiri berjumlah sekitar 32.000 orang. Sementara itu, ada stok vaksin Sinovac lebih dari 42.000 dosis.
Menurut Bupati, nantinya tidak perlu dilakukan uji coba PTM. Sebab, kendala dan potensi yang bisa terjadi di lapangan sudah terpetakan.
“Jadi nanti tinggal koordinasi lintas sektoral saja. Kita akan verifikasi kesiapan sekolah. Kalau sudah fix jalan bareng,” kata Bupati.
PTM bisa digelar setelah siswa menjalani vaksinasi pertama atau kedua? Jekek, sapaan akrab Bupati menuturkan PTM bisa saja digelar pasca pelajar mendapatkan vaksin dosis pertama. Pemberian dosis kedua vaksin bisa dilakukan sambil berjalannya PTM.
“Kami berhitung setelah vaksinasi pertama (bisa PTM,red). Vaksinasi pertama lalu kedua, terbentuknya antibodi kan bisa satu setengah sampai dua bulan. Saat nanti PPKM ini kita di level 3 atau syukur-syukur lebih rendah, saya asumsikan kita dalam kondisi yang aman,” beber Jekek.
Vaksinasi juga bakal menyasar ke pelajar SD dan SMP yang berusia minimal 12 tahun. Dengan vaksinasi ini, orang tua murid pun bakal merasa lebih aman jika nanti PTM digelar.
Pembukaan PTM, kata Jekek, bakal dilakukan secara bertahap. Sekolah yang guru dan siswanya sudah divaksin bisa menggelar terlebih dahulu. Toh, jeda vaksinasi di tiap sekolah tidak terlalu lama sehingga sekolah lain segera menyusul.
Dengan skema ini, sangat memungkinkan pembukaan PTM bisa digelar di bulan ini.
“(PTM di September) Sangat bisa itu. Data kita sudah oke vaksinator kita juga sudah oke, semuanya oke. Hampir tidak ada kendala,” jelas Jekek. Aris