JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Geregetan 3 Kali Investor Kakap Kabur Ditolak Warga, Bupati Sragen: Pak Presiden Saja Memberi Kemudahan!

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta masyarakat merubah pola pikir atau mindset terkait investasi yang masuk.

Pasalnya, masuknya investor ke sebuah daerah akan berimbas positif membawa kemajuan bagi daerah tersebut.

Hal itu diungkapkan Bupati menyusul ribut yang terjadi terkait pembangunan PT Glory Industrial Semarang di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen.

Akibat polemik di Bener itu, bahkan bupati ikut dilaporkan ke Polres Sragen oleh warga yang menggandeng 18 advokat di bawah bendera PBH Peradi.

“Kami di pemerintah mensupport kalau ada investor datang memberikan investasinya. Kudune (harusnya) masyarakat memberikan ruang. Karena dengan adanya investasi, daerah itu akan terlihat maju,” paparnya saat ditemui wartawan di Pemkab Sragen, dua hari lalu.

Dengan keterpurukan ekonomi seperti ini, Bupati menyebut target investasi kota tidak akan tercapai jika masyarakat tidak bisa berfikir positif untuk menumbuhkan iklim investasi positif.

Apalagi dalam kondisi seperti saat ini, sulit juga bagi daerah untuk mencari investor. Sehingga jika ada peluang investasi masuk ke Sragen, hendaknya bisa disambut dengan baik.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Ia menggambarkan akibat kurangnya pemahaman warga, beberapa peluang investasi besar yang masuk ke Sragen akhirnya kandas.

“Kemarin sudah ada yang lihat tanah di Sambungmacan untuk investasi tapi akhirnya tidak jadi. Kemudian di Bonagung Tanon juga nggak jadi, di Cepoko Sumberlawang juga sama akhirnya juga nggak jadi. Kalau kita begini terus iklim investasi akan tidak sehat,” ujarnya sedikit menggerutu.

Menurutnya, kendala masuknya investasi saat ini justru bukan lagi terletak pada sistem investasinya.

Akan tetapi seorang investor yang mau membuat investasi kini lebih melihat kondisi di sebuah wilayah itu apakah izin investasinya dipersulit atau tidak.

Pasalnya, pemerintah pusat dan Presiden saat ini sudah memberikan ruang kemudahan bagi investor. Yakni dengan kebijakan peniadaan IMB hingga izin HO atau izin lingkungan.

Namun, kemudahan itu kadang terkendala ketika berhadapan dengan masyarakat secara umum lingkungan.
Atas realita itu, ia memandang saat ini yang perlu dibenahi adalah komunikasi.

Ia meyakini jika ada ada keterbukaan dari awal, komunikasi terbangun dengan baik, Pemda siap menfasilitasi.

Poster penolakan menjual lahan terpasang di salah satu sawah milik warga Cepoko, Sumberlawang, Sragen, yang semula akan dilepas untuk pendirian pabrik sepatu skala besar, Minggu (5/4/2020). Foto/Wardoyo

Bupati menyebut biasanya kendala masuknya investasi itu karena semua orang ingin mencari keuntungan dari proses tersebut.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

“Pak Presiden aja memberi kemudahan. IMB aja sudah tidak perlu ada, izin HO tidak perlu ada. Jadi ya ayo, kalau pusat memudahkan kenapa kita di daerah malah mempersulit,” tandasnya.

Ia juga menyayangkan jika komunikasi dua arah hingga adanya kesepakatan antara investor dengan warga, harus terusik oleh adanya pihak-pihak lain yang mencoba memperkeruh suasana.

Termasuk di Bener, Ngrampal ia tetap berharap polemik yang terjadi bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik.

“Saya harapkan semoga bisa diselesaikan juga secara komunikasi yang baik itu aja,” tukasnya.

Salah satu petani di Bonagung, Tanon dengan spanduk penolakan sawahnya dijual. Foto/Wardoyo

Seperti diketahui, tiga kali peluang investasi skala besar memang sempat masuk ke Sragen. Investor yang disebut bergerak di bidang pabrik sepatu asal Korea dengan proyeksi 5000 tenaga kerja itu sempat melirik lahan di Sambungmacan, lalu Cepoko dan Bonagung Tanon.

Sayang, ketika separuh lebih warga pemilik lahan sudah sepakat melepas, sebagian warga lainnya menolak dengan berbagai aksi. Akhirnya investor pun geregetan dan putus asa sehingga memilih angkat kaki dari Sragen untuk beralih ke Vietnam. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com