Beranda Daerah Sragen Satu Gedung SDN Patihan 3 Sidoharjo Sragen Mendadak Ambruk Total. Diduga Bangunan...

Satu Gedung SDN Patihan 3 Sidoharjo Sragen Mendadak Ambruk Total. Diduga Bangunan Terlalu Lapuk

Kondisi bangunan di SDN Patihan 3 Sidoharjo Sragen ambruk total karena diduga sudah lapuk. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bangunan atap ruangan kelas di SDN Patihan 3 di Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen mendadak ambrol total.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun atap ruangan kelas 3 itu hancur rata tanah. Diduga kuat, ambrolnya bangunan atap terjadi akibat kondisinya yang sudah lapuk.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM Jumat (10/9/2021), ambruknya atap ruang kelas itu terjadi pada Minggu (5/9/2021) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Tidak ada pemicu angin atau apapun. Bangunan itu tiba-tiba roboh begitu saja. Seluruh genting, kuda-kuda hingga plafon ruangan di kelas 3 hancur.

Camat Sidoharjo, Susilohono membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan insiden itu terjadi siang hari. Tidak ada korban jiwa karena ruangan dalam kondisi kosong lantaran hari Minggu.

“Kejadiannya siang hari. Memang kondisi bangunannya sudah lapuk dan lama nggak dipakai. Yang ambruk satu ruangan gedung, kelas 3,” paparnya dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (10/2021).

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Camat menyampaikan kejadian itu sudah dilaporkan ke Bupati dan dinas terkait. Dari kondisinya, SD tersebut jumlah muridnya memang sedikit dan sudah ada wacana akan diregrouping atau digabung dengan sekolah lain terdekat.

Meski demikian, pihaknya berencana mengelar kerjabakti untuk membersihkan puing reruntuhan dengan melibatkan relawan. Kerjabakti direncanakan akan digelar Minggu (12/9/2021) besok.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen, Suwardi mengaku sudah menerima laporan dan juga sudah dilakukan pengecekan.

“Iya benar, ada satu ruangan kelas yang ambruk di SDN Patihan 3. Sudah dicek dan sebetulnya SDN itu memang persiapan untuk diregrouping,” paparnya.

Ia menyampaikan wacana penggabungan dilakukan karena kondisi murid hanya 27 orang. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan atau pembangunan lagi.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

“Kebetulan kondisi bangunannya juga bangunan lawas. Karena akan digabung ya otomatis nggak mungkin kita perbaiki,” jelasnya. Wardoyo