SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Penjual siomai goreng asal Desa Bendo, Sukodono bernama Asih Dewi Lestari (25) yang dilaporkan hilang misterius sejak Mei 2021 lalu, bersikukuh tetap ingin cerai dengan suaminya, Dwi Nugroho (31).
Meski suami masih berharap rujuk dan disarankan berfikir kembali oleh hakim, ibu muda berparas cantik itu tetap ngotot ingin pisah dari sang suami.
Hal itu terungkap saat digelar sidang perdana gugatan cerai yang digelar di Pengadilan Agama (PA) Sragen, Kamis (14/10/2021). Dewi hadir didampingi seorang wanita paruh baya.
Sedangkan Dwi, hadir didampingi tokoh Desa Bendo, S. Jadi yang berempati mengingat Dwi saat ini hidup sendiri karena sudah tak punya orangtua dan saudara lainnya.
Sidang perdana digelar mulai pukul 10.00 WIB. Setelah dibuka, hakim kemudian menawarkan mediasi kepada Dewi dan Dwi di ruangan mediasi.
Selama 30 menit, mediasi berjalan buntu. Dewi tetap nekat menuntut cerai dengan alasan sudah tidak harmonis, tidak jodoh dan sebagainya.
“Tadi tidak nyebut alasan nggak menafkahi lagi. Dia hanya bilang sudah nggak jodoh, nggak bisa lagi hidup bersama. Dia sudah bulat n ngotot maunya pisah. Mas Dwi sebenarnya masih ingin damai dan rujuk demi anak-anak yang masih kecil. Tapi Dewi kelihatannya sudah nggak mau. Waktu saya tanya katanya juga sudah nggak jodoh gitu. Memang alasannya kesannya mengada-ada. Tapi ya mau gimana lagi wong dia ngotot mau pisah,” ujar Jadi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , seusai sidang.
Karena tidak ada titik temu, hakim memutuskan menunda sidang dan akan dilanjutkan pada tanggal 28 Oktober mendatang.
Jadi menguraikan saat hadir di persidangan, Dewi juga didampingi pengacara. Namun saat ditanya ke mana saja selama lima bulan ini sejak menghilang dari rumah tanpa pesan, Dewi tetap diam seribu bahasa.
“Dia nggak njawab. Katanya saya belum bisa matur itu Pak. Dia hanya bilang tinggal sama temannya gitu. Tapi di mana juga nggak disampaikan,” jelasnya.
Saat ditanya, apakah selama 5 bulan meninggalkan rumah, tidak ada naluri kangen dengan dua buah hatinya yang masih kecil, Dewi menjawab sebenarnya juga kangen.
Namun ia mengaku sudah tidak bisa lagi hidup bersama Dwi. Saat bertemu untuk kali pertama setelah 5 bulan pisah, Dewi pun terlihat tak berani menatap suaminya lagi.
Bahkan saat hendak disandingkan untuk mediasi, Dewi juga menjauh dari suaminya.
“Saya tanya apa naluri seorang ibu enggak kangen anak, jawabnya katanya sebenarnya kangen tapi mau bagaimana lagi gitu,” imbuh Jadi.
Masih Berharap Damai
Jadi menambahkan melihat perangai Dewi yang ngotot minta cerai, Dwi hanya bisa pasrah. Jika pada sidang berikutnya tetap tak mau damai, Dwi pun mengaku sudah pasrah dan siap mengikhlaskan.
Sebelumnya, ibu muda dua anak yang diketahui berprofesi memiliki usaha jualan siomai dan bakso goreng di rumahnya Dukuh Tirto Mulyo, RT 7, Desa Bendo, Sukodono, itu dilaporkan hilang misterius rumah sejak Rabu (26/5/2021) pagi pukul 06.00 WIB.
Karena kepergiannya tanpa pesan, sang suami dan warga serta karang taruna sempat mencari ke mana-mana selama berhari-hari.
Upaya pencarian baru berhenti setelah tidak ada kabar dan tidak lagi bisa dikontak. Setelah itu, bak disambar petir Dewi mendadak muncul.
Namun bukannya kembali ke keluarga, Dewi justru muncul dengan melayangkan gugatan cerai. Gugatan cerai itu diketahui dari undangan sidang cerai dari PA Sragen yang diterima Dwi pada 7 Oktober dan 13 Oktober kemarin.
Setelah tertunda, sidang perdana baru bisa digelar hari ini, Kamis (14/10/2021).
Sementara dari hasil pernikahan dengan Dwi, Dewi dikaruniai dua orang anak. Anak yang pertama berusia 7 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SD berinisial JG, sedangkan anak kedua masih berusia dua tahun berinisial RM.
Saat ini kedua anak itu diasuh oleh Dwi sendirian. Dwi sendiri berprofesi sebagai sopir ayam yang mengirim pasokan ayam ke Jakarta. Dua atau tiga bulan sekali baru pulang ke rumah.
Jadi menguraikan di mata warga, sosok Dewi sebenarnya selama ini dikenal sebagai sosok yang baik.
Menurutnya, hampir tidak ada masalah dengan siapapun. Sehingga warga dan keluarga juga kaget tiba-tiba Dewi menghilang tanpa pesan pada Rabu (26/5/2021) silam. Wardoyo