SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecelakaan tragis di perlintasan kereta api kembali terjadi di Sragen. Seorang nenek ditemukan tewas mengenaskan usai digasak kereta api semen di perlintasan KM 7456 Dukuh Jembluk, Desa Tlogotirto, Sumberlawang, Sragen, Senin (18/10/2021) siang.
Korban diketahui bernama Hartini (69) warga Dukuh Jembluk RT 5, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen.
Perempuan tua yang berprofesi sebagai petani itu ditemukan dalam kondisi tubuh tercerai berai.
Data yang dihimpun di lapangan, insiden tragis itu terjadi pukul 11.20 WIB. Menurut keterangan keluarga, pagi itu korban berangkat dari rumah hendak berladang ke sawahnya.
Ia berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dengan berjalan kaki. Lokasi sawah terletak di seberang perlintasan kereta api sehingga ia harus menyeberang.
Diduga saat menyeberang, korban kurang hati-hati. Saat bersamaan, melaju kereta api semen dengan nomor Loko 2708 dari arah utara.
Kereta semen yang dikemudikan oleh masinis Fany Kurdiarso dan asisten Sodik Afriyanto itu langsung menghantam tubuh korban yang sedang menyeberang rel.
Tak ayal, tubuh petani tua itu ringsek tertabrak dan terlindas kereta besi tersebut. Korban ditemukan dalam kondisi tubuh terpisah-pisah.
Sesaat usai kejadian, masinis langsung memberitahu petugas PJKA setempat yang diteruskan ke Polsek Sumberlawang. Selanjutnya, tim Polsek dan PJKA menuju lokasi untuk melakukan evakuasi jasad korban.
Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya korban tewas seketika di lokasi kejadian akibat tertabrak kereta api yang melintas.
“Kondisinya meninggal di lokasi kejadian. Ceritanya korban mau berangkat ke sawah, lalu menyeberang perlintasan dan tertabrak kereta api,” paparnya Senin (18/10/2021).
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menyampaikan dari hasil olah TKP, ditemukan sebuah plastik milik korban yang diduga hendak dibawa ke sawah.
“Tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Murni tertabrak kereta api. Karena keluarga sudah menerima sebagai musibah, jenazah korban langsung diserahkan untuk dimakamkan,” tandasnya. Wardoyo