JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Lewat PATRIOT, Grab dan OVO Dukung Program Digitalisasi Daerah

Grab dan OVO meluncurkan PATRIOT (Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah) untuk mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dicanangkan pemerintah RI. Peluncuran digelar di Balai Tawang Arum, Balaikota Solo, Kamis (21/10/2021). Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Grab dan OVO meluncurkan PATRIOT (Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah) untuk mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dicanangkan pemerintah RI. Peluncuran digelar di Balai Tawang Arum, Balaikota Solo, Kamis (21/10/2021).

Pemilihan Kota Solo sebagai lokasi peluncuran PATRIOT karena Solo menempati peringkat tujuh nasional dalam Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Dalam hal ini, Grab OVO PATRIOT berkomitmen mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui tiga elemen besar, yaitu digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyambut baik inisiatif pembayaran secara cashless karena tidak hanya memudahkan penjual dan pembeli, tetapi juga bagi para kepala dinas. Pencapaian pemerintah menjadi meningkat.

Baca Juga :  Kasus DBD Solo Melonjak, 2 Pasien Meninggal Dunia

“Sudah ada 44 pasar tradisional yang kami siapkan untuk on boarding termasuk diantaranya Pasar Legi dan Purwasari. Kami akan melakukan edukasi terhadap penjual dan juga pembeli agar terbiasa dengan situasi sekarang. Pandemi memaksa kita sebagai pembeli dan penjual untuk lebih melek digital. Mari kita beri dukungan untuk para UMKM di Indonesia,” urainya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuturkan, seiring dengan era ekonomi baru, pemanfaatan teknologi pembayaran digital memiliki peran yang sangat penting. Upaya Grab dan OVO dalam mendukung perluasan akseptasi QRIS bagi pedagang pasar serta Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah, patut diapresiasi.

“Dengan semakin terbentuknya perilaku yang mengutamakan transaksi digital yang cepat, mudah, murah dan aman, pemulihan ekonomi pun akan berlangsung lebih cepat, baik dari sektor ritel maupun penerimaan pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga :  Keluarkan SE THR untuk Ojol dan Kurir, Pemkot Solo: Sifatnya Imbauan, yang Memutuskan Aplikator

Di sisi lain, Menteri Perdagangan RepubIik Indonesia, Muhammad Lutfi mengapresiasi inisiatif Grab OVO PATRIOT yang membantu pedagang pasar masuk dalam ekosistem digital.

“Jika pada tahun 2020 lalu ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi 4 persen terhadap PDB kita, maka pada tahun 2030 kontribusi ekonomi digital akan mencapai setidaknya 18 persen dari PDB. Oleh karena itu, sejak awal tahun ini kementerian perdagangan berkomitmen untuk memprioritaskan akselerasi dan transformasi digital di sektor perdagangan.

Beberapa program sudah mulai berjalan, mulai dari membantu para UMKM untuk onboarding ke platform digital, program digitalisasi di pasar rakyat hingga penataan kebijakan e-commerce yang berkeadilan,” tukasnya. Prihatsari

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com