JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga: Aktivitas Ekonomi Digital di Indonesia Meningkat Pesat

Airlangga Hartarto / istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Aktivitas ekonomi digital di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Peningkatan itu bahkan mencapai 41,9% total transaksi ekonomi digital ASEAN selama 2020 yang mencapai US$44 miliar.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Founders’ Day – Peringatan Ulang Tahun Grup Ciputra ke-40, di Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Sementara untuk tahun 2025, menurut Menko Airlangga,  diproyeksikan aktivitas ekonomi digital mencapai US$124 miliar.

“Kondisi pandemi Covid-19 juga telah mendorong perkembangan pesat pada teknologi pendidikan dan kesehatan sebagai dampak penerapan pembelajaran dan konsultasi kesehatan secara online,” ungkap Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Menko Airlangga mengatakan, perkembangan pesat digitalisasi di Indonesia juga memberikan peluang untuk mengakselerasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah menjadi komitmen global melalui 3 enabler, yakni akses informasi dan layanan yang tersedia bagi setiap individu, baik di desa maupun perkotaan.

Selain itu, konektivitas antar individu dan organisasi meningkat serta efisiensi sumber daya dari peningkatan produktivitas.

Dijelaskan, salah satu contoh implementasi transformasi untuk mendukung SDGs yang masuk ke dalam RPJMN 2020-2024 adalah konsep Smart City, Green City, dan Sustainable City.

Smart City secara garis besar didefinisikan sebagai pengaturan atau tata kelola perkotaan yang menerapkan teknologi untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi dampak negatif urbanisasi yang mungkin ditimbulkan.

Baca Juga :  Jelang Pengumuman Sengketa Pilpres Cak Imin Unggah Foto Bareng Sufi Dasco Gerindra, Sinyal Gabung Prabowo?

Implementasi Smart City diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan, seperti kemacetan, penumpukan sampah, penurunan kualitas air dan udara, hingga peningkatan angka kriminalitas.

Menko Airlangga menjelaskan, Pemerintah melalui Gerakan “100 Smart City” telah menyusun masterplan dan quickwin smart city untuk 100 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Adapun fokus pembangunan Smart City ditekankan pada 6 pilar utama, yaitu Smart Governance, Smart Mobility, Smart Economy, Smart Living, Smart People, dan Smart Environment.

Pemerintah juga sedang menginisiasi penyusunan Kerangka Strategi Transformasi Digital sebagai pedoman dalam menerapkan proses digitalisasi yang diarahkan pada 3 sektor strategis, yaitu Pemerintah Digital, Ekonomi Digital dan Masyarakat Digital.

“Di mana, implementasi Smart City merupakan salah satu indikator dalam pengembangan Pemerintahan Digital dan menjadi target secara sektoral maupun nasional,” kata Menko Airlangga.

Dia juga menjelaskan jika saat ini masih terdapat tantangan yang perlu diatasi bersama agar tercipta ekosistem ekonomi digital yang baik.

Indeks Inovasi Global Indonesia di tahun lalu masih berada di ranking ke-85 dari 131 negara dan Indeks Literasi Digital Indonesia 2020 berada pada skala “sedang”.

Tantangan lainnya, ketersediaan akses internet yang masih didominasi Pulau Jawa juga menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemerintah berkomitmen mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga :  Ini Deretan Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Termasuk Kasus Dugaan Asusila

Upaya tersebut diharapkan dapat mendukung penguatan dan perluasan akses internet bagi masyarakat Indonesia sehingga transformasi digital dapat diakselerasikan.

“Ke depannya, pulsa dan internet akan jadi bahan pokok,” imbuh Menko Airlangga.

Melalui transformasi digital, demikian Airlangga, diproyeksikan akan tercipta tambahan pertumbuhan PDB hingga 1% per tahun, yang akan mampu mendukung terwujudnya 2,5 juta lapangan kerja tambahan, 600 ribu talenta digital setiap tahun, 50% UMKM yang terdigitalisasi (sekitar 30 juta yang siap on board), 82,3% pengguna internet, serta 5 ribu start-up baru.

Pada 2024, Indonesia diharapkan sudah dapat mencapai berbagai peringkat yang lebih baik di tingkat global. Seperti dalam survei E-Goverment Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indeks Daya Saing Digital Institute for Management Development (IMD), Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) PBB serta Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia.

Target-target tersebut, menurut Menko Airlangga, akan dapat tercapai jika mendapat dukungan dan sinergi dari berbagai stakeholders.

Melalui kolaborasi yang baik antara Pemerintah dan swasta, Airlangga yakin tujuan pembangunan berkelanjutan akan lebih cepat tercapai dengan kualitas yang mumpuni.

“Apalagi Indonesia akan jadi emerging country pertama yang memegang tampuk presidensi G20 tahun depan, sehingga kami juga butuh masukan dari dunia usaha untuk disuarakan ke tingkat global,” pungkas Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com