JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Puluhan Kelompok Masyarakat di Boyolali Tuntut Dipekerjakan Dalam Proyek Tol

Perwakilan kelompok masyarakat diajak berdialog di Balai Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit guna menyampaikan aspirasinya / Foto: Waskita 
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Sekelompok warga yang mengaku dari Ormas Pasukan Garuda Center menggelar aksi dama di kawasan pembangunan jalan tol Yogja-Solo di Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Senin (18/10/2021).

Mereka menuntut pelaksana proyek agar memberdayakan masyarakat sekitar.

Ada sekitar 30 orang yang datang ke Balai Desa Guwokajen dengan tuntutan agar masyarakat sekitar proyek tol dilibatkan sebagai pekerja.

Upaya mediasi lantas difasilitasi oleh Polres Boyolali untuk selanjutnya disampaikan pada pelaksana proyek.

Ketua Ormas Pasukan Garuda Center, Rahmad mengatakan aksi damai ini meminta agar pelaksana proyek turut melibatkan masyarakat yang terdampak.

Baca Juga :  Kasus Pembunuhan Ibu oleh Anak Kandung di Boyolali Direkonstruksi, Pelaku Miliki Riwayat Penyakit Jiwa

Dia menjelaskan masih banyak pemuda di desa sekitar yang terdampak jalan tol masih menganggur.

“Kita mengacu pada Keputusan Presiden (Keppres) nomor 15 tahun 2017, bahwa masyarakat sekitar juga dilibatkan. Kita meminta ada peningkatan ekonomi masyarakat, libatkan masyarakat jadi,” katanya.

Rahmad menjelaskan masih banyak pemuda sekitar desa terdampak yang menganggur. Pembangunan jalan tol bisa menjadi wadah pemberdayaan masyarakat.

Bahkan, pemuda yang tergabung dalam aksi tersebut bersedia bekerja sesuai dengan tupoksinya.

“Kmai aksi damai, tidak ada penghentian pengerjaan pembangunan jalan tol. Kalau misal tiga hari tuntutan kami tidak mengindahkan, maka kita akan tagih lagi.”

Baca Juga :  KPU Boyolali Siap Terima Pendaftar Cabup/Cawabup Independen, Pendaftaran Calon Independen Dimulai 5 Mei

Sedangkan Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond menjelaskan pembangunan jalan tol tetap berjalan.

Dia membenarkan ada aksi massa yang menuntut dilibatkan dalam pembangunan jalan tol Yogja-Solo.

“Hal tersebut bisa dimediasikan oleh pemerintah desa setempat dengan pelaksana proyek.”

Ditegaskan, pengerjaan jalan tol tetap berjalan. Jadi, jika ada riak-riak atau persoalan di bawah maka diredam.

“Itu memang atensi kita untuk menjaga proyek tetap jalan. Intinya ada masyarakat yang meminta diberdayakan. Itu bisa dibicarakan dengan pelaksana proyek,” ujarnya.  Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com