SOLO, JOGLOSARMEWS.COM – Pemkot Solo tidak banyak melakukan perubahan surat edaran (SE) penanganan covid-19 terbaru yang mulai diberlakukan awal pekan ini. Namun demikian, Pemkot Solo mengklaim menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi gelombang ke-3 covid-19 yang diprediksi muncul Desember 2021.
Sekda Solo, Ahyani mengakui skenario yang disiapkan termasuk untuk mengantisipasi kerumunan yang mungkin terjadi pada momen Natal dan Tahun Baru mendatang. Menurutnya, salah satu skenarionya yaitu menyiapkan lokasi isolasi terpusat (isoter).
“Kalau kita menyiapkan isoter khusus anak, di Ndalem Priyosuharta. Tapi tidak masalah nanti siapa yang menggunakan, mau anak-anak, dewasa atau tua. Kalau isoter anak kan itu juga antisipasi. Hanya masalah tempat,” paparnya, Kamis (4/11/2021).
Diakui Ahyani, sebelumnya Pemkot Solo mengarahkan isoter untuk warga Solo di Donohudan yang terletak di Boyolali. Namun saat ini, diketahui Pemprov Jateng telah menutup Donohudan sebagai isoter.
“Donohudan sebenarnya siap. Tapi dari provinsi sudah ditutup. Disana sekarang yang masih RS daruratnya. Ya nanti kalau untuk isoter kurang, bisa setting di Graha Wisata,” imbuhnya.
Selain itu, upaya antisipasi gelombang tiga lainnya disiapkan dengan pengendalian kerumunan saat momen Nataru. Yaitu melalui pengendalian kegiatan masyarakat. Meskipun belum dituangkan ke dalam SE, Ahyani menyebutkan pengendalian kegiatan dilakukan lewat pemberian izin kegiatan.
“Ya nanti kita kendalikan lewat izinnya. Diizinkan atau tidak kegiatan itu. Kalau kegiatan di luar atau outdoor masih belum diizinkan karena kontrolnya susah. Lalu termasuk larangan ASN cuti juga saat Nataru, kecuali untuk cuti khusus. Pengendalian kegiatan dilakukan mulai saat ini,” tukas Ahnyani. Prihatsari