WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM —
Wilayah Wonogiri saat ini belum lama memasuki musim penghujan. Namun demikian sudah tercatat beberapa peristiwa bencana alam terjadi di kabupaten yang berbatasan dengan Jatim, DIY, dan Samudra Hindia tersebut.
Informasi yang diperoleh dari BPBD Wonogiri, bencana alam terjadi di sejumlah kecamatan. Meliputi Tirtomoyo, Baturetno, Wonogiri, dan Selogiri.
Untuk jenis bencana meliputi tanah longsor, banjir, maupun sambaran petir.
Beruntung, tidak timbul korban jiwa maupun luka dari sejumlah kejadian bencana itu. Hanya saja kerugian total ditaksir sudah tembus ratusan juta rupiah.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Mengingat bencana bisa muncul sewaktu-waktu.
Terlebih Bupati Wonogiri Joko Sutopo meneruskan pemetaan yang dilakukan BNPB. Dimana berdasarkan pemetaan Wonogiri zona merah bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, baru-baru ini mengatakan pada Rabu lalu terjadi longsoran batu besar yang menimpa rumah Agus warga Lingkungan Pancuran Kelurahan Kaliancar Selogiri. Peristiwa itu terjadi akibat hujan deras dengan durasi lama.
Akibatnya, bangunan rumah induk bagian belakang mengalami kerusakan parah. Meski begitu, tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu.
“Kerugian diperkirakan Rp 40 juta,” kata Bambang.
Selain itu aliran sungai Krisak yang terletak di Lingkungan Kaliancar Kelurahan Kaliancar perbatasan dengan Dusun Kenangan Desa Gemantar Kecamatan Selogiri tersumbat. Ini mengakibatkan air sungai meluap dan menggenangi pekarangan serta sebagian pemukiman warga sekitar jembatan.
Durasi genangan tidak lama sehingga langsung surut. Upaya penanganan telah dilakukan upaya pembersihan penyumbatan aliran sungai yang berada di lokasi jembatan.
Di Kecamatan Baturetno, tanggal 17 Nopember 2021, hujan deras dengan durasi lama disertai petir mengakibatkan perangkat jaringan internet milik Diskominfo Wonogiri yang berlokasi dikawasan kantor Camat Baturetno mengalami kerusakan. Dampak kerusakan juga di dua unit komputer PC. Kerugian material diperkirakan lebih dari Rp15 juta
Sementara itu, pihaknya juga usai mendapat laporan terjadinya longsor yang menimpa rumah Widodo, warga Lingkungan Bauresan Kelurahan Giritirto Kecamatan Wonogiri Kota. Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian itu. Kerugian material diperkirakan Rp12 juta.
Nun jauh di Bumi Kahyangan, dapur rumah Suranto, warga Dusun Jalakan RT 4 RW 3 Desa Hargosari Kecamatan Tirtomoyo tertimpa tanah longsor. Kerugian akibat kejadian yang terjadi Jumat (19/11) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB itu diperkirakan mencapai belasan juta.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tirtomoyo Catur Susilo Prono mengatakan longsor itu terjadi akibat hujan deras dengan durasi lama yang tak kunjung reda sejak Kamis (18/11) sore. Intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu cukup deras saat kejadian longsor.
“Tanah itu kan labil, karena hujannya lama tanahnya bergerak dan longsor,” ujar Catur.
Dia menjelaskan, longsoran tanah itu menimpa dapur rumah Suranto yang merupakan bangunan permanen. Meski begitu, bangunan utama rumah tersebut tak terdampak. Catur juga menegaskan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu.
“Nggak ada korban jiwa, kerugian material saja. Kami perkirakan kerugian material akibat longsor ini sekitar Rp 15 juta,” kata Sekcam.
Pasca terjadinya longsor, warga setempat bersama Forkompimcam langsung melakukan kerja bakti pembersihan material longsor dan puing-puing dapur yang terdampak longsor. Selain itu, warga setempat juga bakal melakukan gotong royong kembali untuk mengepras tanah yang ada di sekitar rumah Suranto sehingga nantinya saat hujan deras tidak terjadi longsor lagi.
“Jadi jaga-jaga supaya tidak membahayakan rumah utama. Untuk saat ini, enam jiwa yang ada di rumah itu juga masih bertahan di sana karena rumah utamanya tidak terdampak,” beber Sekcam.
Sebelumnya hujan deras dengan durasi lama mengakibatkan bangunan permanen talut pekarangan milik Nurwanto di Lingkungan Duren RT 1 RW 7 Kelurahan Ngarjosari Kecamatan Tirtomoyo longsor. Material longsor menimpa bangunan tempat tidur dan mengakibatkan dinding dapur runtuh.
Kerusakan bangunan talut permanen volume panjang 20 meter tinggi 7 meter prakiraan kerugian sekitar Rp50 juta. Sedangkan bangunan kamar tidur dan dinding dapur kerugian sekitar Rp12 juta. Aris