JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

TNI Polri Sampai Turun Tangan, Apa yang Terjadi Dengan Pelaksanaan PTM Terbatas di Wonogiri?

PTM terbatas
Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Dandim 0728 Letkol Inf Rivan Rembudito Rifai memantau pelaksanaan PTM terbatas. Dok. Polres Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto dan Dandim 0728 Wonogiri Letkol Inf Rivan Rembudito Rifai turun tangan langsung mengecek pelaksanaan Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Lantas fakta apa yang sebenarnya terjadi?

Jika mengacu pada statemen kepala sekolah pelaksana PTM, pembelajaran offline itu sejauh ini lancar. Bahkan tidak dijumpai adanya klaster penularan COVID-19.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek juga mengatakan hal serupa. Pelaksanaan PTM terbatas relatif lancar tanpa kendala berarti.

Namun demikian, bagaimana dengan pandangan TNI dan Polri. Apakah sependapat dengan kepala sekolah maupun Bupati atau justru memiliki pendapat lain?.

Untuk diketahui, PTM terbatas di Kabupaten Wonogiri sudah berlangsung selama dua pekan. Nah, Kapolres bersama Dandim 0728/Wonogiri sempat berkeliling ke sejumlah sekolah pelaksana PTM terbatas. Kedua pimpinan institusi itu secara khusus mengecek penerapan protokol kesehatan (prokes), Senin (1/11/202).

Pengecekan PTM terbatas menyasar di empat sekolah. Yakni SD Negeri 1 Wonogiri, SMP Negeri 2 Wonogiri, SMA Negeri 1 Wonogiri, dan SMK Data Wangsa Ngadirojo.

Kapolres dan Dandim didampingi kepala sekolah masing-masing langsung melakukan pengecekan PTM. Termasuk ruang kelas, ruang praktek, dan CCTV pemantau kegiatan.

Hasil dari pengecekan, mayoritas siswa sudah sesuai dengan Inmendagri Nomor 47 Tahun 2021 yang mengatur tentang PPKM Jawa Bali. Yakni kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan kapasitas 50 persen.

Baca Juga :  Potret Nyata Upaya Basmi DBD di Jatisrono Wonogiri, Full Kebul alias Fogging Bolo

“Masing-masing sekolah juga sudah tersedia tempat cuci tangan beserta sabun. Dimana para siswa wajib mencuci tangannya sebelum masuk ruangan kelas. Selain itu, para siswa maupun tenaga pendidik juga tetap memakai masker saat proses pembelajaran berlangsung,” ungkap Kapolres.

Sebelumnya, Kepala SMP Negeri 1 Wonogiri Sri Nuryati mengatakan PTM terbatas di sekolahnya baru mulai digelar pada Kamis (21/10) kemarin. Pasalnya pada Senin (18/10) dan Selasa (19/10) lalu sekolah itu digunakan sebagai lokasi vaksinasi. Sementara pada Rabu (20/10) adalah tanggal merah.

“Sejak digelar, PTM terbatas Alhamdulillah berjalan lancar,” kata dia.

Sri Nuryati menjelaskan, para siswa sudah bisa menerapkan kebiasaan hidup baru di sekolah guna meminimalkan potensi penyebaran Corona. Menurut dia, pahamnya para siswa soal protokol kesehatan (prokes) tidak didapat secara langsung. Kebiasaan hidup baru di sekolah sudah dikenalkan sejak sekolah itu menggelar uji coba PTM beberapa waktu lalu.

Pihaknya berusaha menjalankan SOP PTM terbatas semaksimal mungkin. Misalnya, para guru memantau hilir mudik siswa yang masuk dan pulang sekolah supaya tak terjadi kerumunan. Termasuk juga penggunaan aplikasi PeduliLindungi saat siswa masuk ke area sekolah.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

“Yang masuk 50 persen kapasitas,” kata Sri Nuryati.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno menuturkan berdasarkan pantauan, pada PTM terbatas dan simulasi PTM SMA/SMK di Wonogiri berjalan dengan lancar. Selama ini belum ada laporan masuk ada siswa yang positif COVID-19.

Namun jika sampai ada civitas sekolah yang terpapar korona, PTM terbatas di sekolah bakal disetop. Penyetopan bisa dilakukan selama sepekan diikuti langkah-langkah sesuai SOP dan kemudian dievaluasi. Penyetopan itu juga disesuaikan dengan langkap Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri.

Senada, menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek, tidak ada temuan kasus COVID-19 saat PTM digelar. Pembelajaran secara offline atau luring itu diklaim lancar.

Pihaknya juga melakukan tes swab antigen acak kepada para siswa. Beberapa waktu lalu, tes antigen digelar di sekolah dengan jumlah 30 siswa yang dites.

“Testing tetap kita lakukan. Langkah ini kan juga demi melindungi masyarakat kita,” kata Bupati.

Pihaknya bakal melakukan evaluasi PTM terbatas pada pekan depan, tepat setelah PTM digelar dua pekan. Dalam evaluasi itu akan dibahas apakah ada hal-hal yang mengkhawatirkan saat PTM digelar. Menurut dia, digelarnya PTM terbatas tak terlepas dari masuknya Wonogiri ke daerah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com