JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kisah Haru Perjuangan 4 Perangkat Desa Baru di Klandungan Sragen. Dari Bertahun-Tahun Berjuang dengan Bayaran Seikhlasnya, Hingga Belajar Lewat Google (Bag 1)

Dari kanan ke kiri (Aris Sutanto, Riawan, Kades Sukarsono, Tri Anggoro dan Siti Rahmawati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelantikan 4 perangkat desa baru di Desa Klandungan, Ngrampal, Sragen, Selasa (28/12/2021) menghadirkan aura kegembiraan bagi mereka.

Namun, pelantikan itu juga menguak cerita perjuangan mereka hingga bisa terpilih melalui seleksi penjaringan dan penyaringan yang tak mudah.

Satu persatu punggawa desa itu kemudian menceritakan perjalanan mereka hingga akhirnya bisa terpilih.

Empat perangkat itu masing- masing Aris Sutanto sebagai Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Siti Rahmawati sebagai Kasi Pemerintahan, Tri Anggoro sebagai Kasi Pelayanan dan Riawan sebagai Kaur Perencanaan.

Aris Sutanto (33) yang dilantik sebagai Kasi Kesra, mengaku tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa terpilih dan dilantik menjadi perangkat desa di tanah kelahirannya.

Pasalnya, mimpi untuk mengabdi kepada masyarakat di tanah kelahirannya melalui jabatan perangkat desa, akhirnya bisa terwujud.

“Rasanya senang dan bangga. Karena yang saya cita-citakan ingin jadi perangkat desa dan mengabdi untuk masyarakat Desa Klandungan akhirnya bisa tercapai. Sebelumnya bekerja di wiraswasta, nah pas.kemarin ada lowongan saya mendaftar,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM usai pelantikan di balai desa.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Aris bahkan menuturkan demi mewujudkan mimpinya, ia rela jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Hampir tiap malam dirinya selalu berdoa dan tiap hari pula ia sempatkan untuk berlatih dan belajar mengerjakan soal ujian CAT dengan bantuan google.

“Persiapannya belajar tiap hari di google. Nyari soal-soal dan latihan,” ujarnya.

Perangkat kedua yang dilantik adalah Riawan (41). Berbeda dengan Aris, Riawan terbilang bisa melewati seleksi dengan lebih mulus.

Modal lima tahun menjadi staff IT dengan status Wiyata Bhakti (WB) atau honorer di balai desa, rupanya banyak memberinya pengalaman.

Sehingga ia relatif lebih mudah melahap soal-soal ujian yang materinya kebanyakan menyangkut rutinitas tugas perangkat yang sudah ia lakoni setiap hari.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Namun perjuangan Riawan juga bisa terbilang tak mulus-mulus amat. Sebab selama hampir 5 tahun menjadi staff IT, perangkat asal Dukun Seden RT 17, Klandungan itu hanya menerima honor seikhlasnya dari desa.

“Bayaran tahun pertama seikhlasnya Pak Lurah. Setelah itu mulai dianggarkan dari desa sekitar Rp 1,6 juta sebulan. Alhamdulillah dari jadi WB itu kami dapat ilmu dan kemarin ketika ujian, jadi agak mudah. Karena soalnya seperti pekerjaan kami sehari-hari,” urainya.

Dengan kini resmi dilantik sebagai perangkat desa, ia mengaku sangat bersyukur. Cita-citanya mengabdi membangun desanya akhirnya bisa tercapai.

“Kalau kemarin dengan status magang kan harus selalu manut perintah Pak Lurah. Nah sekarang dengan sudah sah jadi perangkat, nanti barangkali sedikit bisa usul kepada Pak Lurah apa yang perlu dikerjakan, bisa kasih masukan ke Pak Lurah. Intinya bagaimana bisa memajukan desa,” tuturnya. (Wardoyo/Bersambung)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com