SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pagelaran Festival Payung Indonesia kedatangan tamu dadakan, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kehadirannya mengejutkan ratusan pengunjung festival yang bertempat di Taman Balekambang Solo, Sabtu (4/12/2021).
Tak mau kehilangan momen, Ganjar berkeliling menyaksikan sejumlah payung dari sejumlah penjuru daerah yang dipamerkan. Keunikan dari berbagai payung berhasil mencuri perhatian orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Ganjar tak mampu menahan geli dan langsung tertawa saat melihat banyak payung yang tak biasa di pameran itu. Terdapat payung rajut bolong-bolong, payung kulit domba, payung kulit kayu, bahkan ada payung janur yang hanya terlihat kerangka saja.
โIni sih bukan payung namanya. Lha kalau hujan kan kebasahan. Masa iya kita pakai jas hujan, terus pakai payung ini,โ canda Ganjar yang memancing tawa emak-emak di sekitarnya.
โIni lagi, saya namakan ini payungย durung dadiย (belum jadi).ย Lha iki durung rampung kok, isih kerangkaย (ini belum selesai dan masih berupa kerangka),โย sambungnya melucu.
Saat ia mencoba payung-payung anti mainstream itu, ada beberapa ibu yang berani menjawab guyonan Ganjar. Ibu itu memberi tahu Ganjar jika payung-payung yang ada bukanlah payung biasa, melainkan digunakan untuk kebutuhan fesyen.
โIni fesyen pak,ย ndakย bisa kalau buat payungan pas hujan,โ celetuk salah satu ibu.
Usai berkeliling, Ganjar mengaku bahwa Festival Payung itu sangat menarik. Ia menemukan banyak produk yang kreatif dan inovatif.
“Ini menarik sekali, cukup inspiratif dan banyak ibu-ibunya. Ternyata produk ibu-ibu yang membuat payung keren-keren. Ada dari kulit, rajut, bordir dan lainnya. Dan ternyata payung tidak hanya untuk pelindung kita dari panas dan hujan, tapi ada seni yang bisa ditampilkan dan menjadi bagian dari fesyenโ sebutnya dilansir dari laman jatengprov.go.id.
โMudah-mudahan ini jadi satu event yang bisa menumbuhkan pariwisata kita. Tapi tetap saya berpesan, protokol kesehatan harus tetap dijaga,โ tutupnya.
Sementara itu, Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya menyampaikan, perhelatan kali ini merupakan seri yang ke delapan. Festival ini menyuguhkan kreasi payung se-Indonesia dari Aceh sampai Papua.
โAda lebih dari 1.000 payung dari seluruh Indonesia dengan ragam yang luar biasa. Selain pameran, acara ini juga adaย workshopย pembuatan payung dan seni pertunjukan,โ sebut Heru.
Masyarakat bisa menikmati tampilan payung dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke hanya dengan hadir di Taman Balekambang. Festival yang digelar 3-5 Desember 2021 ini diharapkan mampu melestarikan dan mengembangkan payung-payung dari penjuru Nusantara. Linda Andini Trisnawati