JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Kasus Temuan Covid di Solo Bertambah Jadi 13 Sekolah, Gibran : Kita Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka, Prediksi Februari-Maret Meningkat

Walikota Solo, Gibran Rakabumimg Raka. Foto: JSNews/Ando
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Kasus positif covid-19 di sekolah Solo terus mengalami penambahan. Hingga Kamis, (03/1/2022) diketahui kasus covid 19 terdapat penambahan dari 2 sekolah yaitu SMA Regina Pacis dan dari SMA MTA Surakarta.

“Sekarang ada 13 sekolah, tambah dari SMA Ursulin 1 orang dan SMA MTA 1 orang. Itu siswa dari luar kota semua. Hari ini baru proses tracing. Itu kondisinya yang terpapar mayoritas tanpa gejala,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Siti Wahyuningsih.

Menurut Siti, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dijadwalkan pada minggu kedua Februari.

“Untuk evaluasi PTM kita tetap akan melaksanakan insya Allah nanti minggu kedua atau minggu ketiga Februari ini kita laksanakan,” tambahnya.

Baca Juga :  Gerak Cepat, Gibran Akan Temui Tokoh-tokoh Usai Hadiri Penetapan Pemenang Pilpres di KPU Besok

Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming, mengutarakan akan terus memantau dan segera melakukan evaluasi terkait PTM. “Ini masih kita pantau, surveilance masih kita lakukan, PTM masih berjalan. Ya nanti kita coba evaluasi lagi kalau perintahnya 50% akan kita jalankan. Saya sudah bilang prediksinya Februari-Maret pasti meningkat,” ungkap Gibran.

Gibran menceritakan dirinya juga telah mendapatkan berbagai macam usulan dari orang tua siswa terkait PTM. “Ya ada yang mengusulkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau PTM sementara dihapus atau 50 persen terbatas, dan macam-macam. Kita evaluasi dulu, nanti kalau misalnya ada intruksi khusus dari Pak Gubernur untuk 50%. Ya, kita jalankan ya sementara ini PTM tetap kita jalankan dulu, kita monitor,” paparnya.

Baca Juga :  Catering di Solo Kena Tipu Hampir Rp 1 Miliar, Makanan Sempat Diantar ke Masjid Sheikh Zayed untuk Sahur Bersama

Gibran menghimbau pada orang tua murid agar tidak perlu risau. Karena kebanyakan kasus positif adalah orang tanpa gejala (OTG) yang biasanya cepat sembuh.

“Jadi gak perlu risau, yang penting setelah ketahuan positif langsung kita pisahkan. Satu sekolah kita swab yang di rumah juga kita tracing. Kegiatan di luar sekolah itulah yang paling penting untuk dimonitor, kalau udah di luar sekolah bukan tanggung jawab guru lagi. Mohon untuk para orang tua anak-anaknya mohon dijaga setelah mereka pulang sekolah,” himbaunya. (Ando)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com