JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Omicron Mulai Meroket, Warga Sragen Diminta Sedia Ivermectin. Mantan Bupati Untung Ungkap Sudah Ribuan Pasien Langsung Sembuh

Mantan Bupati atau Bupati Sepuh Sragen, Untung Wiyono (kanan) didampingi Camat Karangmalang, Catur Darjanto saat menunjukkan obat Ivermectin yang diklaim sudah dibantukan ke warga dan menyembuhkan sekitar 1.000 pasien positif Covid-19, Rabu (30/6/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Warga Sragen diimbau untuk menyediakan obat Ivermax 12 atau Ivermectin yang sudah direkomendasikan pemerintah sebagai obat penawar Covid-19.

Selain sudah tersedia di pasaran dan apotek, Ivermectin dinilai sudah terbukti ampuh untuk membantu kesembuhan ribuan pasien positif di Sragen.

Imbauan itu dilontarkan mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono menyusul merebaknya kasus positif Covid-19 varian Omicron skala nasional dalam sepekan terakhir.

Keampuhan Ivermectin yang diklain sudah menyembuhkan ribuan pasien positif di Sragen saat ledakan kasus di 2021, menjadi alasannya untuk kembali mengingatkan warga akan resep mujarab itu.

“Mengamati perkembangan Covid-19 varian Omicron yang mulai meningkat dan tambahan harian makin naik, ini harus segera diantisipasi. Tidak ada salahnya untuk sedia Ivermectin. Untuk pencegahan cukup 2 butir, untuk penyembuhan 5 butir 5 hari,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (2/2/2022).

Ayahanda Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati itu menguraikan imbauannya bukan tanpa alasan. Saat terjadi lonjakan kasus covid-19 varian Delta di 2021, Ivermectin yang diperbantukannya terbukti ampuh sebagai pencegah maupun penyembuh.

Ia mengklaim tak kurang dari 3.000 pasien positif berhasil sembuh saat Covid-19 merebak medio tahun lalu.

Fakta itu diperkuat dengan testimoni warga yang sempat positif dan sembuh, mulai dari lansia, Kades, Camat hingga tenaga medis.

Karenanya, melihat tren kasus Omicron yang terus meroket dan merebak ke daerah, ia menyarankan agar warga sedia Ivermectin.

Baca Juga :  Gara-gara Jualan Obat Mercon Saat Bulan Suci Ramadhan Pemuda di Sragen Ditangkap Polisi Terancam Pidana

“Sekarang sudah banyak tersedia di apotek dan tidak ada efek samping. Harganya juga terjangkau. Hasil penelitian terbaru perusahaan perdagangan dan farmasi Jepang, Kowa, pada Senin 31 Januari 2022 juga mengklaim bahwa obat anti-parasit, Ivermectin, efektif untuk mengobati varian Omicron dari COVID-19 sudah dalam uji coba Fase III,” urainya.

Terlebih, Iermectin yang sempat diperdebatkan, kini juga sudah resmi mendapat rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Surat edaran itu bernomor PW.01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 yang ditandatangani oleh Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Perkursor, dan Zat Adiktif BPOM, Maya Agustina Andarini, pada 13 Juli 2021.

Camat Sambungmacan, David Supriyadi yang sempat positif terpapar bersama satu keluarga mengatakan saat isolasi mandiri, dirinya mendapat bantuan paket obat Ivermectin dan vitamin dari relawan.

Setelah lima hari mengonsumsi, ia merasakan tubuhnya semakin membaik hingga berhasil sembuh dari Covid-19.

“Dosisnya saya minum 5 butir Ivermectin, jadi setiap pagi selama 5 hari dan langsung membaik sampai kemudian diswab sudah negatif,” ujarnya.

Omicron Terus Meroket

Sementara, berdasarkan rilis dari Kementerian Kesehatan melalui situs resmi Kemkes Rabu (1/2/2022), kenaikan kasus konfirmasi harian Covid-19 terus terjadi dalam satu minggu terakhir.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air
Grafik laju penambahan kasus Covid-19 dan varian Omicron nasional dalam sepekan terakhir. Foto/Wardoyo

Kemarin angka kasus harian pada 31 Januari 2022 mencapai 12.422 orang. Selama sepekan terakhir, rata-rata penambahan kasus harian mencapai 8.455 per hari.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga terus menggenjot upaya testing dan tracing sebagai bentuk usaha deteksi dini.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyampaikan bahwa memang benar terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir.

“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 %. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” ujar dr Nadia.

Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing.

Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu. Angka ini jauh di atas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1000 penduduk per minggu.

“Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Cocid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,” terang dr. Nadia. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com