Beranda Daerah Wonogiri Duh 39 Desa di 14 Kecamatan di Wonogiri Jadi Sasaran Serangan Kera

Duh 39 Desa di 14 Kecamatan di Wonogiri Jadi Sasaran Serangan Kera

Kera
Kera di dekat makam yang berbatasan dengan pemukiman. Foto : warga

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebanyak 39 desa di 14 kecamatan di Wonogiri menjadi sasaran serangan kera ekor panjang.

Disinyalir ada sejumlah faktor penyebab kawanan kera turun gunung menjarah makanan dan lahan pertanian warga.

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya, ada 39 desa/kelurahan di 14 kecamatan yang melaporkan terjadinya serangan kera.

“Catatan kami, ada 218 dusun/lingkungan yang disambangi kera. Kebanyakan adalah daerah yang berbatasan dengan wilayah hutan yang dihuni kera,” kata dia Selasa (22/3/2022).

Binatang bernama latin Macaca fascicularis itu tak hanya memasuki wilayah pertanian. Namun juga masuk ke area pemukiman dan bahkan nekat sampai masuk ke dalam rumah warga untuk mencari makanan.

“Sekarang tidak hanya menyerang area pertanian. Tapi juga masuk ke pemukiman. Alhamdulillah belum ada laporan serangan ke manusia,” kata Bambang.

Bambang menuturkan kera yang masuk ke ratusan dusun/lingkungan di ratusan desa/kelurahan itu tak hanya terjadi di tahun ini saja, namun kumulatif sejak tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Catat! Ini 25 Indikator TPS Rawan Selama Pilkada 2024, Tempatmu Termasuk Tidak?

“Di sejumlah titik kejadiannya kerap terulang,” beber Bambang.

Atas kondisi itu, kata dia, masyarakat tidak bisa berbuat banyak. Misalnya, masyarakat hanya bisa menunggu lahan pertanian miliknya atau menghalau kera sebisa mungkin dengan bantuan anjing yang dipelihara.

Bambang menuturkan sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengatasi serangan kera. Diantaranya adalah mendorong masyarakat untuk menanam tanaman yang bisa dimakan buahnya oleh kera di perbatasan hutan atau di lingkungan sekitarnya.

Pihaknya pun berupaya menyiapkan bibit tanaman buah seperti jambu, matoa dan lain sebagainya yang dikembangkan di kebun bibit BPBD Wonogiri. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Bambang menuturkan, berdasarkaan pengamatannya ada beberapa penyebab kera bisa masuk ke lahan pertanian atau pemukiman warga?

“Pertama populasi kera ekor panjang makin besar. Kemudian yang kedua ketersediaan makanan di dalam hutan minim, butuh upaya pengkayaan (penanaman tanaman buah) di hutan,” kata mantan Camat Selogiri itu.

Baca Juga :  Di Pantai Gading Purba Wonogiri, Bocah bocah Belajar Bahasa Inggris dengan Native Speaker Asal Jerman Momen Hari Toleransi Internasional

Bahkan, kata Bambang, saat ini tren serangan kera sudah tak mengenal musim. Jika dulu serangan kera biasa terjadi di musim kemarau, kini di musim hujan serangan kera juga bisa terjadi. Aris Arianto