PALEMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lantaran merasa tersinggung oleh ucapan seseorang saat hendak membeli minuman keras, Edo menusuk Eko Saputra hingga tewas.
Melalui aksi kejar-kejaran, akhirnya Edo berhasil dilumpuhkan dengan timah panas oleh polisi.
Sebelumnya, Eko Saputro ditemukan tewas di Jalan HM Riacudu, Lorong Garuda samping kantor Lurah 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu, Palembang, Kamis (10/2/2022) malam.
Dia tewas dengan dua luka tusuk di leher, kening dan luka sobek di telinganya. Korban sempat dilarikan ke RS Muhammadiyah.
Edo membunuh Eko Saputra saat hendak membeli minuman keras pada Kamis (10/3/20222) malam.
Selang beberapa jam, gabungan Unit Ranmor dan Pidum Satuan Reskrim Polrestabes Palembang meringkus Edo setelah mengejar-ngejar pelaku.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, pihaknya menangkap pelaku sekitar lima jam usai kejadian.
“Pelaku diamankan di sekitaran 7 Ulu. Usai kejadian dia sempat lari ke Kuto dan Jembatan Musi IV menggunakan sepeda motor.”
“Setelah dikejar-kejar, pelaku kami amankan, dan terpaksa diberi tembakan karena tidak mengindahkan peringatan, ” ujar Kompol Tri, Jumat (11/3/2022).
Polisi sampai harus menabrakkan mobil ke sepeda motor pelaku yang tidak kunjung berhenti ketika diberi peringatan untuk setop.
“Pelaku pindah-pindah, dia mengaku sempat pulang dulu, terus terlihat oleh anggota yang lagi mencari dia ada di kawasan Pasar Kuto, kemudian lari ke Jembatan Musi IV,” katanya.
Ia menambahkan, motif pembunuhan diduga karena korban tersinggung oleh ucapan pelaku.
Polisi turut mengamankan senjata tajam berupa pisau yang digunakan oleh Edo untuk menghabisi nyawa korban.
Saat diamankan Edo mengaku kepada polisi jika awalnya, ia habis minum minuman keras dan hendak membeli lagi.
“Aku kehabisan minum pak nak beli tuak lagi, nyari ke sekitar TKP itulah,” katanya.
Ketika di lokasi ia ditawari minum oleh seseorang yang ada di dekat korban. Tapi ia menolak karena hanya ingin membeli minum.
“Makasih kak aku cuma nak beli minum bae, aku ngomong cak itu pak,” ujarnya.
Namun korban melihatnya dengan sinis dan langsung memanggilnya.
“Ada satu pak melototi aku, terus dio ngomong ‘ngapo kau cak lain jingok aku’ (kenapa kamu liat aku kayaknya lain). Aku jawab ‘kamu jugo kak jingok aku cak dak senang, bukan dak ngehargoi, tapi aku cuma nak beli minum bae,” tuturnya.
Karena sama-sama tersulut emosi keduanya pun terlibat perkelahian hingga Edo mengeluarkan pisau dan menikam korban hingga tewas bersimbah darah.