JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Penderita Hipertensi Wajib Hindari Asupan Gula Tambahan di Minuman Ini

Ilustrasi hipertensi / Republika.co.id
   

JOGLOSEMARNEWS.COM Mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi memang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius.

Namun, hal itu bukan akhir dari segalanya, karena tekanan darah tinggi bisa dikelola dengan baik, agar tidak menimbulkan komplikasi.

Salah satu cara menjaga tekanan darah agar tetap normal adalah degan mengkonsumsi nutrisi yang tepat.  Seperti menghindari minuman yang dapat memperburuk keadaan.

Dokter emergensi bersertifikat, dr Carol DerSarkissian memperingatkan bahwa satu minuman dapat meningkatkan tekanan darah secara “mengejutkan”.

Faktanya, hanya dengan tiga cangkir dari satu minuman ini bisa menyebabkan peningkatan rata-rata 15 poin pada tekanan sistolik.

“Tekanan darah sistolik adalah kondisi di mana jantung memompa darah ke seluruh tubuh”, jelas Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), seperti dilansir dari Republika.co.id, Senin (28/2/2022).

Di sisi lain, tekanan darah diastolik, adalah perlawanan terhadap aliran darah di pembuluh darah.

Dr DerSarkissian yang memiliki klinis lebih dari 20 tahun itu menambahkan bahwa minuman yang membahayakan itu seperti sejenis minuman ringan yang terbuat dari sirup jagung fruktosa tinggi.

Baca Juga :  Miliki Rasa Pahit, Ini Sederet Manfaat Pare untuk Kesehatan

Minuman itu dapat meningkatkan tekanan darah diastolik dengan rata-rata 9 mmHg. Minum tiga cangkir sirup jagung fruktosa tinggi dapat secara drastis meningkatkan pembacaan tekanan darah.

“Orang-orang dengan lebih banyak gula tambahan dalam makanan mereka melihat peningkatan yang signifikan baik dalam jumlah atas dan bawah,” kata dr DerSarkissian.

Para ahli di Mayo Clinic juga menyatakan bahwa sirup jagung fruktosa tinggi adalah “pemanis umum dalam soda dan minuman rasa buah”.

Jika terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan dapat menyebabkan penambahan berat badan, diabetes, sindrom metabolik, dan trigliserida tinggi.

Para peneliti dari University of Delaware, Amerika Serikat, mencatat bahwa diet memiliki “pengaruh kuat pada tekanan darah”.

Mereka memeriksa diet 128 peserta, termasuk berapa banyak tambahan gula yang dikonsumsi.

Para sukarelawan berusia antara 65 hingga 80 tahun. Peneliti kemudian sampai pada kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan gula tambahan dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.

Para peneliti kemudian datang dengan model yang memprediksi bagaimana mengurangi gula tambahan dapat berdampak pada pembacaan tekanan darah.

Baca Juga :  Sederet Gejala Diabetes yang Sering Tak Disadari, Salah Satunya Rasa Lapar yang Terus Menerus

Model ini memperkirakan bahwa penurunan 2,3 sendok teh gula tambahan akan menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8,4 mmHg, dan penurunan tekanan darah diastolik 3,7 mmHg.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini mendukung pedoman diet untuk membatasi asupan harian gula tambahan.

Harvard Medical School juga setuju dengan bukti ilmiah bahwa gula tambahan dapat meningkatkan tekanan darah.

Organisasi kesehatan menyatakan, terlalu banyak gula tambahan dapat menjadi salah satu penyebab terbesar yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Sumber utama gula tambahan, selain dari minuman ringan dan minuman buah, adalah:

 

– Yoghurt rasa

– Kukis

– Kue

– Permen

– Daging yang diawetkan

Jumlah gula yang tinggi diyakini “membebani hati”, yang dapat menyebabkan penyakit hati berlemak. Konsumsi minuman manis juga mematikan sistem kontrol nafsu makan tubuh.

Dengan demikian, seseorang lebih cenderung merasa lapar hingga dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Obesitas juga merupakan faktor risiko tekanan darah tinggi, karena memberi lebih banyak tekanan pada otot jantung. Amandha Tito Nurahid

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com