JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Terungkap 2 Pekerjaan Rumah Besar Wonogiri pada Refleksi Setahun Kepemimpinan Joko Sutopo-Setyo Sukarno

Bupati wakil Bupati Wonogiri
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) dan Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua hal masih menjadi pekerjaan rumah alias PR besar bagi Wonogiri saat refleksi satu tahun pemerintahan Joko Sutopo-Setyo Sukarno sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri.

Kedua PR Wonogiri itu adalah kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Mengingatkan, Joko Sutopo alias Jekek-Setyo Sukarno dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri pada 26 Februari 2021 lalu.

Setelah satu tahun memimpin Kota Gaplek Wonogiri, pada Selasa (1/3/2022), berlangsung Apel Bersama Refleksi setahun kepemimpinan Jekek-Setyo, di halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri.

“Yang masih menjadi catatan pada refleksi kali ini adalah soal angka kemiskinan dan IPM,” kata Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno.

Baca Juga :  25 Sekcam di Wonogiri Terima Motor Yamaha Aerox 155, Telan Anggaran 695 Juta

Setyo menjelaskan, saat ini IPM di Kabupaten Wonogiri berada di angka 70,49 persen. Pada akhir masa jabatan, IPM Wonogiri ditargetkan bisa menyentuh angka 74 persen.

Setyo optimis target IPM di akhir kepemimpinan Joko Sutopo dan dirinya bisa tercapai. Saat ini Pemkab Wonogiri tengah meningkatkan angka harapan sekolah, pendidikan menjadi penentu indeks pembangunan.

Terkait kemisikinan, lanjut Setyo, Pemkab Wonogiri menargetkan bisa menyentuh angka satu digit atau dibawah 10 persen, sesuai dengan program yang digagas, yakn menuju wonogiri satu digit kemiskinan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, angka kemiskinan di Wonogiri pada 2021 sebesar 11,55 persen.

Baca Juga :  Awasi Anak Kecil saat Piknik ke Pantai Klothok Sembukan hingga Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Bolo

Prosentase kemiskinan naik selama pandemi Covid-19, pada 2020 sebesar 10,86 persen dan pada 2019 sebesar 10,25 persen.

Menurut Setyo, sejak dilantik satu tahun lalu, banyak hal yang harus dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 terkendala pandemi, khususnya di bidang pembangunan.

“Tapi alhamdulillah, atas dukungan semua pihak, di masa pandemi ini yang mana anggaran direfocusing kita masih bisa mendapatkan sejumlah penghargaan. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja,” ungkap dia.

Setyo mengatakan, di antara penghargaan yang didapat yakni Innovative Government Award (IGA), perencanaan pembangunan daerah tingkat provinsi dan lain-lain. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com