JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terungkap, Kakak Beradik Asal Sragen Yang Tewas Tertabrak Kereta Api di Bekasi, Berprofesi Sebagai Tukang Bunga

Dua peti yang disiapkan untuk menyambut jenazah kakak beradik, Agus dan Tri asal Bedoro, Sambungmacan yang tewas tertabrak kereta api di Bekasi, Kamis (24/3/2022). Foto/Wardoyo
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Kecelakaan maut yang merenggut nyawa kakak beradik asal Bedoro, Sambungmacan, Sragen di perlintasan sebidang Jalan Pahlawan Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (24/3/2022) siang, menguak fakta baru.

Dua korban tewas yakni Agus Amirudin (31) dan adik kandungnya, Tri Ibnu Aji Wijaya (18) keduanya warga Dukuh Pucang RT 02/06, Desa Bedoro, Kecamatan Sambung macan, Sragen itu ternyata diketahui merantau di Bekasi sebagai tukang bunga.

Fakta itu disampaikan Kades Bedoro, Pri Hartono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (24/3/2022) malam. Ia menuturkan kedua korban memang saudara kandung kakak beradik.

Mereka merantau di Bekasi untuk bekerja sebagai tukang karangan bunga. Saat kejadian pun, diduga keduanya membawa perabot karangan bunga.

“Mereka memang kakak beradik dan merantau di Bekasi menjadi tukang karangan bunga. Kebetulan masih kerabat dengan saya juga. Awalnya kakaknya dulu yang di Bekasi, setelah dirasa sukses, baru adiknya ikut membantu,” papar Kades Kamis (24/3/2022) malam.

Baca Juga :  Ramadhan di Sragen: Patroli Gabungan Samapta Polres Sragen dan Polsek Cegah Balap Liar dan Knalpot Brong

Keduanya tewas seketika setelah kendaraan bajaj yang ditumpangi hancur ditabrak KRL dari arah Jakarta menuju Jawa Barat.

Sopir bajaj tersebut diduga nekat menerobos perlintasan saat kereta api hendak melintas. Ironisnya, sopir bajaj bernomor plat B-2640-VN justru dilaporkan berhasil selamat.

“Ini jenazah sudah dalam perjalanan dipulangkan dari Bekasi menuju rumah duka di Pucang, Bedoro, Sambungmacan, Sragen,” urai Kades ORI Hartono.

Sementara data di lokasi kejadian menyebutkan, Johan (42) sang penjaga perlintasan sebidang mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 12.30 WIB.

Menurutnya saat itu lalu lintas sebenarnya ramai lancar. Kecelakaan bermula ketika bajaj berwarna biru B-2640-VN berpenumpang 2 orang itu melaju dari arah Bulak Kapal menuju Perumnas 3 Bekasi Timur.

Pada saat bersamaan kereta api Argo dari arah Jakarta menuju Jabar itu kemudian melintas. Karena jarak sangat dekat, kereta tanpa ampun menabrak bajaj tersebut.

“Sudah (diperingatin), sudah pada berhenti motor semua, dia (bajaj) nerobos dari pinggir,” ujarnya.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

Dia menjelaskan, kondisi angkutan bajaj berisi penumpang dua orang bejenis kelamin laki-laki dan membawa barang berupa logistik karangan bunga.

“Dua yang mati, laki-laki semua langsung mati pas ketabrak,” ujarnya.

Pengurus lingkungan setempat Ahmadin Amin mengatakan, korban dua orang penumpang langsung dievakuasi. Sedangkan sopir bajaj dilaporkan selamat.

Sopir bajaj itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Sentosa Bekasi Timur.

“Sopir selamat luka dibawa ke Sentosa (Rumah Sakit), penumpang dua orang tewas laki-laki semua,” kata Amin.

Perlintasan sebidang Bulak Kapal merupakan akses lalu lintas ramai, kecelakaan kereta api dengan kendaraan motor maupun mobil kerap terjadi.

Ironisnya, perlintasan sebidang yang ramai lalu lintas kendaraan ini tidak dilengkapi dengan palang pintu sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Perlintasan hanya dijaga petugas swasta dari swadaya masyarakat setempat, tidak ada petugas resmi yang memonitor perlintasan tersebut.

Hal itu menimbulkan kerawanan tersendiri lantaran terkadang kedatangan kereta tidak terpantau. (Wardoyo/Tribunnews)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com