Beranda Daerah Karanganyar Awas, Warga Karanganyar Wajib Vaksin Booster Kalau Mau Ambil BLT Minyak Goreng....

Awas, Warga Karanganyar Wajib Vaksin Booster Kalau Mau Ambil BLT Minyak Goreng. Bupati Sebut Capaian Booster Mulai Lesu

Tangkapan layar Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat memberi sambutan di hajatan warga yang mengajak agar tidak perlu takut dan menganggap Covid-19 dan Omicron tak pernah ada. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat penerima bantuan langsung tunai ((BLT) minyak goreng di Karanganyar diwajibkan sudah mendapat suntikan vaksinasi ketiga atau booster.

Sebab Pemkab akan menjadikan booster sebagai syarat utama untuk bisa mengambil bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng yang dicairkan lewat kantor pos tersebut.

Bupati Juliyatmono menegaskan cara tersebut untuk mendongkrak capaian vaksin booster yang belakangan mulai lesu.

“Saya sudah buat surat edaran hari ini. Kepada semua pegawai di instansi pemerintah agar ikut mendukung capaian booster. Apalagi ini mau mudik, dimana syarat booster penting bagi pelaku perjalanan. Nah, salah satu caranya dengan booster yang disyaratkan mengambil BLT,” papar Bupati Juliyatmono kepada wartawan, Rabu (13/4/2022).

Bupati mengatakan BLT minyak goreng akan dibagikan ke penerimanya oleh PT Pos Indonesia pada Jumat (15/4/2022).

Di Karanganyar, sasarannya peserta program bantuan pangan non tunai (BPNT), program keluarga harapan (PKH) dan pedagang kaki lima (PKH) sebanyak 100.000 jiwa lebih.

Baca Juga :  Bank Daerah Karanganyar Raih Penghargaan TOP Human Capital Awards 2024

Guna memudahkan layanan, 21 puskesmas di 17 kecamatan diinstruksikan membuka gerainya di lokasi pembayaran BLT.

“Vaksinnya cukup. Bahkan masyarakat umum non penerima bantuan boleh vaksin booster di sana,” katanya.

Jika semua penerima BLT mau divaksin, ia meyakini progres vaksin booster bisa mencapai 30 persen. Saat ini, progresnya tak lebih dari 5 persen.

Nantinya, BLT minyak goreng dibayarkan bareng BPNT. Tiap penerima berhak Rp500 ribu dengan rincian BLT minyak goreng Rp300 ribu dan BPNT jatah Mei Rp 200.000.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Rohadi Widodo meminta panitia memberi pengecualian bagi masyarakat tidak lolos skrining, supaya tetap menerima BLT.

“Cara mendorong dengan syarat booster pada BLT itu bagus. Hanya saja tidak semua lolos skrining karena kondisi tidak memungkinkan. Apakah ditolak? Tentu harusnya tetap diberikan BLT-nya sambil dijadwalkan lagi vaksin booster di lain hari,” katanya. Wardoyo