JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ajang Pilpres 2024, diprediksi hanya dapat diikuti oleh tiga pasangan calon lantaran presidential threshold yang cukup tinggi yakni 20 persen.
Hal diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas.
Di samping itu, dia mengatakan bahwa pasangan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono bisa menjadi calon kuat.
Abbas menyebut ada potensi tiga poros koalisi yang bisa terbentuk yakni; poros Gerindra-PDIP, poros Golkar, dan poros NasDem-Demokrat.
“PAN dan PPP bisa menggenapi Golkar, PKS berpeluang menggenapi Nasdem-Demokrat,” ujar Abbas dalam pemaparan hasil survei terbaru SMRC, Kamis (7/4/2022).
Pada poros Gerindra-PDIP, Abbas melihat potensi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden bersanding dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“Karena Puan Maharani memiliki elektabilitas yang terlalu di bawah, maka Puan mungkin akan menerima menjadi nomor dua,” tuturnya.
Sementara itu, lanjut Abbas, di poros Golkar ada kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres karena elektabilitasnya terlalu lemah.
“Maka kemungkinan akan mencari calon yang paling kompetitif. Ganjar Pranowo bisa jadi alternatifnya. Terbuka juga kemungkinan Airlangga menjadi nomor 1 dan Ganjar nomor 2,” tuturnya.
Sementara poros Nasdem-Demokrat-PKS diprediksi dapat mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik karena Nasdem dan Demokrat tidak punya kader yang kompetitif.
Abbas memprediksi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.
Dalam survei akhir Maret lalu, SMRC menyatakan bahwa dari ketiga pasangan itu Anies-AHY mendapatkan dukungan paling tinggi dari masyarakat. Meskipun demikian, suara masyarakat yang masih belum menentukan pilihan cukup tinggi.
“Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan,” ujar Abbas.
Survei terbaru SMRC ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden pada 13 – 20 Maret 2022. Pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.027 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SMRC pun sempat mengajukan pertanyaan soal jika Ganjar Pranowo hanya menjadi sebagai cawapres bagi Airlangga.
Hasilnya, pasangan Anies-AHY mengalami penguatan dukungan menjadi 32,3 persen, disusul Prabowo-Puan 29 persen. Sementara suara Airlangga-Ganjar ada di bawah keduanya secara signifikan, 22,6 persen. Masih ada 16,1 persen yang belum menentukan pilihan.
“Dari survei ini terlihat pasangan Anies-AHY memiliki peluang untuk menang pemilihan presiden dan wakil presiden,” ujar Abbas.
Yang menarik dari hasil survei Pilpres 2024 itu adalah bahwa para pemilih PDIP ternyata lebih cenderung memilih Ganjar Pranowo ketimbang Puan Maharani.
Elektabilitas Ganjar bahkan disebut unggul jauh ketimbang cucu dari Proklamator Sukarno tersebut.