JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Membongkar Rahasia PT BBM di Miri Sragen, Peternakan Ayam Modern Pertama dan Terbesar di Jateng. Kotoran Didesain Tanpa Bau, Tiap Minggu Bisa Panen 100.000 Ekor

Penampakan kandang-kandang peternakan ayam PT Bayu Berlian Makmur (BBM) di Desa Bagor, Miri, Sragen yang sangat bersih dan lebih mirip kompleks perumahan. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masih ingat aksi pengusaha dermawan kelahiran Gemolong, Tri Agus Bayuseno bagi-bagi 3.000 ekor ayam ke warga di Desa Bagor, Miri, beberapa hari lalu.

Aksi sosial yang digelar setiap tahun di bulan ramadhan itu memang sudah menjadi tradisi perusahaan peternakan PT Bayu Berlian Makmur (BBM) yang dirintisnya di desa itu.

Dari bakti sosial itu pula menguak konsep peternakan ayam PT BBM yang konon diklaim menjadi peternakan dengan sistem modern pertama di Jateng.

Memiliki enam kandang besar dengan kapasitas hampir 600.000 ekor ayam juga menjadikan peternakan itu sebagai salah satu peternakan modern terbesar di Jawa Tengah.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , lokasi peternakan PT BBM berada di Dukuh Genengsari, Desa Bagor, Miri.

Berbeda dengan peternakan ayam yang biasanya ditempatkan jauh dari permukiman, lokasi PT BBM justru berjarak tak begitu jauh dari permukiman.

Hal itu lantaran sistem peternakan di PT BBM sudah menerapkan teknologi canggih yang mendesain kotoran ayam yang keluar nyaris tidak berbau. Sehingga lingkungan sekitar pun merasa nyaman tanpa terganggu efek bau kotoran ayam.

“Bisa dibuktikan sendiri. Dari kejauhan maupun di dalam kandang, sama sekali tidak ada bau kotoran. Karena semua sudah memakai teknologi sehingga kotoran ayam yang keluar itu tidak bau,” papar CEO atau pendiri PT BBM, Tri Agus Bayuseno didampingi staff pengelola, Sugiyono Tison, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri
Ribuan ekor ayam yang akan dibantukan PT BBM ke warga di Desa Bagor, Miri dalam rangka bakti sosial di bulan ramadhan, Jumat (15/4/2022). Foto/Wardoyo

Sugiyono kemudian menguraikan PT BBM dirintis sejak tiga tahun lalu di atas lahan seluas 6 hektare.

Dari luasan itu, usaha peternakan ayam dipusatkan di dua hektare dengan enam bangunan kandang berukuran besar.

Setiap kandang berkapasitas 100.000 ekor ayam dengan waktu pengisian tiap kandang dijeda sepekan. Sehingga masa panen antar kandang diatur juga berjarak seminggu.

“Jadi ngisi kandangnya tidak serempak. Sehingga nanti panennya bisa tiap minggu selama enam kali. Sekali panen 100.000 ekor,” terangnya.

Kualitas Terjamin

Ia menguraikan pola budidaya di PT BBM memang berbeda jauh dengan peternakan konvensional.

Mulai dari peralatan pemanas, jenis pakan, asupan bio security hingga perlakuan terhadap ternak memang berbeda dengan ternak ayam pada umumnya.

Ia mencontohkan untuk pemanas suhu, PT BBM menggunakan pemanas suhu otomatis, begitu pula pengaturan suhu di dalam kandang juga sudah otomatis.

“Bio security yang dipakai juga beda. Pakannya juga, sehingga ayam lebih sehat dan kualitas dagingnya juga jauh lebih bagus. Bisa dibandingkan,” terangnya.

Ketua RT 12, Lasio saat mengambil jatah ayam bantuan dari PT BBM untuk warga satu RT. Foto/Wardoyo

Selain pola budidaya, manajemen juga menerapkan skrining ketat di lokasi kandang.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Orang dari luar yang ingin masuk kandang, diwajibkan mengenakan pakaian khusus yang sudah disiapkan oleh perusahaan.

Hal itu dilakukan untuk menjaga kandang tetap steril. Tison menyebut dengan keunggulan kualitas, ayam produksi PT BBM dinilai memiliki kualitas yang jauh berbeda dengan hasil peternakan konvensional.

Tak heran, selama ini, ayam hasil produksi PT BBM selama ini banyak diminati kalangan perusahaan RPA besar di wilayah luar kota, utamanya Jawa Timur.

Bahkan kualitas daging ayam produksi PT BBM juga telah dinyatakan lolos kualifikasi untuk ekspor. Namun perusahaan memilih mengutamakan memenuhi pasokan dalam negeri utamanya di sekitar Sragen dan Jawa Tengah terlebih dahulu.

“Jadi begitu panen, perusahaan ayam sudah pada datang ke sini. Paling banyak dari Jawa Timur. Hasil panen ayam dari sini paling banyak diambil perusahaan-perusahaan besar. Karena kualitas dagingnya juga beda,” terangnya.

Pemilik atau CEO PT Bayu Berlian Makmur, Tri Agus Bayuseno (kaos hitam bertopi) saat menyerahkan secara simbolis bantuan ayam untuk warga satu desa, Jumat (15/4/2022). Foto/Wardoyo

Ditambahkan Sugiyono, perusahaan juga senantiasa melibatkan warga sekitar utamanya ibu-ibu untuk membantu saat panen raya tiba. Sementara untuk operasional harian, juga merekrut banyak warga sekitar sebagai karyawan.

“Saat kita panen, kita berdayakan ibu-ibu untuk ikut manen. Daripada cuma ngerumpi, ini kita berdayakan ikut panen biar mendapat penghasilan. Lumayan sebab satu malam bisa 10 truk,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com