JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Siap-Siap, Ratusan Petani Ikan Karamba di WKO Sragen Mengaku Sudah Tak Kuat. Harga Ikan Segar Sebentar Lagi Ikut-Ikutan Naik!

Para petani karamba WKO di Ngargotirto Sumberlawang memanen ikan di tengah anjloknya permintaan dan harga dampak corona virus, Rabu (15/4/2020). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Harga ikan segar dari budidaya Karamba seperti Nila, Emas, Tombro, Mujair di Sragen berpotensi besar segera naik.

Kenaikan tak dapat terhindarkan menyusul tren kenaikan harga pakan ikan yang belakangan meroket tak karuan. Para petani ikan karamba tidak lagi bisa bertahan jika tidak menaikkan harga jual ikan.

“Satu-satunya jalan biar petani tidak rugi banyak nanti paling menahan panenan dulu biar harga ikan bisa naik. Habis bagaimana lagi, harga pakan naiknya sangat tinggi dan biaya produksi membengkak,” ujar Kades Ngargotirto, Sumberlawang, Sumadi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (6/4/2022).

Sumadi menguraikan harga pakan ikan per zak saat ini ini mulai naik Rp 20.000.
Sebelumnya, harga satu zak ukuran 50 kg pakan masih Rp 475.000.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Namun mulai hari ini langsung berubah harga naik menjadi Rp 495.000 per zak.

“Kalau per zak naik Rp 20.000, per kilonya naiknya hampir Rp 500. Bagi petani Karamba di wilayah kami kenaikan segitu sudah sangat berat,” urainya.

Kades Ngargotirto, Sumadi. Foto/Wardoyo

Dampak kenaikan harga pakan itu, akhirnya mendongkrak biaya operasional produksi. Kades menyebut pakan menjadi komponen utama penyumbang 80 persen biaya produksi.

Sehingga jika pakan naik terlalu tinggi, maka bisa dipastikan biaya produksi akan melambung. Sementara harga jual ikan masih stabil di kisaran Rp 21.000 sampai Rp 26.000.

“Kata penjual pakannya, harga naik karena penyesuaian dampak kenaikan apa-apa akhir-akhir ini. BBM dan beberapa item seperti pajak PPN, sembako dan lain-lain jadi faktor pemicu,” urainya.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Ia menuturkan jumlah petani Karamba di WKO wilayahnya tercatat sekitar 115 orang.

Jumlah itu belum termasuk Karamba di desa lain di pinggiran WKO yang ada di Sumberlawang seperti Ngargosari dan sekitarnya.

Sumadi sendiri juga punya budidaya sekitar 40 karamba. Untuk kebutuhan 40 karamba, ia mengaku minimal menghabiskan 20 sak pakan.

“Harapan kami ada perhatian dan solusi dari pemerintah bagaimana harga pakan ikan ini bisa diturunkan. Ini sudah terlalu mahal dan memberatkan petani ikan. Kalau dibiarkan maka petani akan merugi,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com