Asyik, Dewi dan Dedi Banyuanyar, Kecamatan Ampel Boyolali Peroleh Dana CSR

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kegiatan pengembangan desa wisata (Dewi) dan desa digital (Dedi) Banyuanyar terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait.

Seperti dilakukan PT PLN Persero yang menggelontorkan dana sebesar Rp 100 juta untuk kepentingan tersebut.

Bantuan itu dimaksudkan untuk mendukung digital marketing desa. Baik agrowisata, produk usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) maupun budaya lokal.

Bantuan tersebut diharapkan bisa menjadi alat promosi dan pengembangan dewi dan dedi.

Bantuan itu diwujudkan dengan berbagai barang. Misalnya, kamera, laptop, tenda berikut peralatan camping, dua sepeda gunung dan lainnya.

Bantuan pun langsung dipamerkan di depan  gedung Kampus Kopi milik Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Banyuanyar.

Manager UPT Jogajakarta PT PLN Persero, Sigit Hardiyanto menjelaskan, dana coorporate social resposibility (CSR) dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Bantuan senilai Rp 100 juta tersebut diwujudkan dalam bentuk barang untuk mendukung pengembangan wisata di Banyuanyar.

“Kami juga pernah memberikan bantuan serupa dengan nominal yang sama pada 2021 lalu,” katanya pada Jumat (20/5/2022).

Bantuan TJSL pertama diwujudkan untuk pengembangan kampung susu dan ternak serta kopi.

“Lalu kami juga membuatkan sumur resapan untuk menjaga air tanah di sini. Bantuan yang kami berikan masih dalam lingkup pelestarian lingkungan.”

Sedangkan bantuan kedua berupa pengembangan alat digital. Bantuan tersebut diharapkan menjadi menyokong marketing alias promosi dewi dan dedi di Desa Banyuanyar. Bantuan berupa tenda dan sepeda untuk mendukung wisata edukasi kampus kopi.

“Apalagi program yang ditawarkan berupa tour de village yang mengajak wisatawan menikmati kopi di kebun kopi.”

Kades Banyuanyar, Ampel, Komarudin menyambut gembira bantuan tersebut. Dijelaskan, bantuan tersebut akan digunakan untuk mengundang wisatawan. Alat-alat yang diberikan digunakan sebagai sarana untuk promosi dewi dan dedi.

“Pengelolaan seluruh peralatan bantuan tersebut akan diserahkan pada Bumdes.”

Ditambahkan, pihaknya sudah menyiapkan Gedung IKM kampus kopi sebagai creative hub (Simpul pelaku ekonomi kreatif,red) desa wisata.

Gedung di Dukuh Bunder itu akan dilengkapi dengan tempat pendaftaran wisatawan dan display produk UMKM.

“Juga jadi tempat pemasaran produk hasil bumi maupun tempat bersantai dilengkapi tenda dan gowes. Jadi wisata tour de village akan dimulai dari titik ini,” ujarnya. Waskita