SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Banjir rob atau banjir karena pasang air laut menerjang kota Semarang dan sekitarnya belum lama ini. Rob merupakan fluktuasi massa air laut yang dipengaruhi gaya tarik benda-benda angkasa, terutama bulan dan matahari.
Selain benda-benda angkasa, banjir rob juga terjadi akibat faktor-faktor eksternal, seperti dorongan air, angin, atau swell (gelombang yang bergerak sangat jauh meninggalkan daerah pembangkitnya), badai di laut, serta pencairan es kutub akibat pemanasan global.
Banjir rob termasuk fenomena yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di tiga kota berikut ini:
1. Semarang
Semarang merupakan salah satu kota langganan banjir rob, khususnya di Semarang Utara. Bahkan, banjir rob yang menggenang Kota Semarang pekan ini dianggap fenomena paling parah yang pernah terjadi di kota tersebut.
Pasalnya, kawasan Pelabuhan Tanjung Emas yang biasanya tak ikut tergenang banjir rob, kali ini ikut terendam air setinggi satu sampai satu setengah meter.
2. Banjarmasin
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin Kalimantan Selatan melaporkan seluruh kecamatan di kota tersebut kerap terdampak banjir rob. Akibat pasang surutnya air laut di tepi sungai di lima kecamatan terdampak.
Tahun ini, banjir rob di kawasan Banjarmasin Selatan merendam wilayah Kelayan Tengah setinggi 10 sampai 15 cm, sedang di Banjarmasin Barat, genangan air mencapai 5 sampai 15 cm terjadi di Jalan Agraria Raya, Kelurahan Telaga Biru.
Di Banjarmasin Tengah, Jalan RE Martadinata dan Balai kota Kelurahan Kertak Baru Hilir terendam air setinggi 15 cm.
Sedangkan di Kecamatan Banjarmasin Timur terjadi di Jalan Banua Anyar, Kelurahan Banua Anyar, dengan ketinggian air 10 sampai 15 cm.
Kemudian di Banjarmasin Utara di Jalan Sungai Jingah, Kelurahan Sungai Jingah, dengan ketinggian air 5 sampai 10 cm. Banjir yang terjadi sejak 18 Mei 2022 ini diperkirakan berlangsung hingga 28 Mei 2022. Sampai sekarang, kondisi air pasang berlangsung 3 sampai 4 jam dan kemudian surut. Gelombang pasang terjadi mulai sekitar pukul 13.00 Wita (waktu Indonesia tengah).
3. Jakarta
Jakarta memiliki 39 titik banjir rob yang tersebar di kawasan Jakarta Utara sebanyak 24 titik, Jakarta Barat 14 titik, dan kawasan Kepulauan Seribu 1 titik.