![IMG-20220515-WA0026](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/05/IMG-20220515-WA0026.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sempat menelepon Novita Dewi Lestari, ibunda Livey (11) bocah yang ditinggal bunuh diri bapak dan adiknya, Arifin (40) dan Saqila Love Afilah Sungkar (5).
Di hadapan siswi kelas VI SD itu, Mensos meminta agar Novita yang saat ini sedang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura itu mau untuk pulang ke kampung halaman.
Hal itu terungkap saat Risma menyambangi Livey di rumah duka di RT 43, Dukuh Grasak, Gondang, Sragen, Minggu (15/5/2022).
Dalam telepon video call (VC) itu, Risma sempat menanyakan kabar Novita yang ada di Singapura. Mensos kemudian memintanya untuk kembali pulang ke Indonesia.
Ia sempat meminta ingin bicara dengan majikan Novita, namun majikan tempat Novita bekerja itu menolak untuk bicara.
“Yang pertama karena saya harus memastikan saya bisa berkomunikasi langsung dengan ibunya Livey (Novita). Supaya dia mau berkenan untuk kembali,” papar Mensos kepada wartawan.
Mantan Walikota Surabaya itu menyampaikan memang ada resiko- resiko dari kepulangan Novita yang baru sekitar 2 bulan bekerja jadi TKW itu.
Yakni komitmen pembayaran gaji dan sebagainya. Pihaknya pun siap untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan pembayaran termasuk beban biaya kepulangan Novita.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/05/IMG-20220515-WA0035.jpg?resize=500%2C281&ssl=1)
Menurutnya, respon Novita atas permintaan pulang sudah bersedia untuk pulang. Namun ia meminta agar dibuatkan surat tertulis yang intinya meminta kepada majikan agar mengizinkannya pulang ke Indonesia.
“Tadi ibunya Livey minta dibuatkan surat tertulis. Nanti akan kita buatkan surat tertulis. Yang penting saya minta agar dia kembali dulu,” urai Risma.
Kunjungan Risma itu dilakukan menyusul insiden tragis tewasnya Arifin dan putrinya yang gantung diri bersamaan di rumah mereka, Jumat (6/5/2022) siang.
Diduga kuat, bapak dua anak itu nekat mengajak putrinya bunuh diri karena depresi akibat tekanan ekonomi dan ditinggal istrinya menjadi TKW di Singapura. Wardoyo