SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Dukuh Grasak, Desa Gondang, Sragen menyampaikan apresiasi tinggi dan terima kasih kepada Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Kepedulian dan perhatian besar menteri asal Surabaya terhadap kasus bunuh diri bapak anak di desa itu, dinilai sangat membantu masa depan keluarga yang tersisa.
“Tentunya pertama mengucapkan banyak terima kasih. Begitu besar kepedulian Ibu Mensos terhadap masa depan anak almarhum. Ibu Mensos sudah banyak membantu baik secara langsung maupun yang segera akan disampaikan,” papar Ketua RW 43, Dukuh Grasak, Gondang, Sragen, Bambang Widjo Purwanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (16/5/2022).
Bambang yang mendampingi Mensos menyambangi putri almarhum dan rumah duka, menuturkan dalam kunjungan itu, Mensos menjanjikan siap siap memulangkan Novita Dewi Lestari (40), istri almarhum Arifin.
Saat ini Novita bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura.
Novita yang baru 2 bulan bekerja sebagai pembantu di Singapura itu akan dipulangkan ke Indonesia dengan biaya ditanggung oleh negara.
Tak hanya pemulangan sang ibu, Mensos juga disebut memerintahkan Dirjen Kesejahteraan Sosial Anak untuk mengurus beasiswa untuk Livey (11) putri sulung Novita yang tidak ikut bunuh diri.
“Saya dengar sendiri ketika memerintahkan pada Ibu Direktur Rehabilitasi Anak untuk mengurus beasiswa. Termasuk akan segera memulangkan ibunya yang saat ini kerja di negeri orang. Semua biaya pemulangan dan hutang baik pada majikan maupun biro akan dibayar oleh negara,” urainya.
Mewakili warga dan keluarga almarhum, Bambang mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada Mensos yang sudah banyak banyak membantu warganya tersebut.
“Untuk itu saya atas nama warga, kebetulan saya sebagai Ketua RW- nya saya mengucapkan banyak terima kasih,” terang Bambang.
Di bagian akhir, ia berharap agar kasus kejadian bunuh diri di Grasak, Gondang itu menjadi yang terakhir di wilayah Sragen.
Sebab dalam kurun waktu sekitar dua tahun terakhir, tercatat ada sekitar 30 nyawa yang meninggal akibat bunuh diri di Sragen.
“Semoga ini bunuh diri yang terakhir kalinya di Sragen,” tandasnya. Wardoyo
