SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong UMKM untuk naik kelas. UMKM harus bisa berjualan secara digital dan mencapai tujuan untuk menjadi mandiri.
“Hari gini gak bisa jualan di pinggir jalan. Nanti ributnya sama Satpol PP. Jualananya harus digital. Dan jualan digital kemesannya harus bagus, musti ditampilkan dengan fotografi yanag bagus juga di sana. Sehingga ilmunya harus ditambah. Maka harapan kita UMKM bisa mandiri dan berdikari. Karena perintah Pak Presiden sudah jelas, 40 persen APBN/ APBD untuk membeli produk dalam negeri dan sebagiannya adalah UMKM,” paparnya, usai mengisi acara Talkshow bertajuk Peran UMKM Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Tansformasi Digital di Gedung Ki Hajar Dewantara UNS Solo, Rabu (15/6/2022).
Ganjar mengatakan, perguruan tinggi perlu turut mengambil bagian dalam mendampingi UMKM naik kelas. Termasuk UNS yang memiliki modal untuk bisa melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM mulai dari produksi hingga bisa naik kelas.
“Pak Rektor bisa memberikan kesempatan (kepada mahasiswa) merdeka belajar di sana (UMKM). Jadi yang mendampingi ekosistem bisnis adalah pendampingan UKM melalui KKN tidak berhenti, harus kontinyu,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ganjar juga berpendapat UMKM harus mendapatkan perhatian lebih mengingat sektor ini memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Dia mencatat jumlah UMKM pada sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga saat ini sebanyak 64,19 juta UMKM. Dari total tersebut kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,7 persen atau senilai Rp85 triliun pada tahun lalu.
“Namun angka segitu bagi saya masih terlalu kecil. Sektor UMKM ini mampu menyerap sebesar 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia dan mampu menghimpun 60,4 persen dari total investasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho menyebutkan akselerasi penguatan ekosistem digital dari kota hingga desa menjadi kunci upaya percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing ekonomi.
“Peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang mampu menyerap 97 persen tenaga kerja,” pungkasnya. Prihatsari