JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kabar Gembira, Museum Purbakala Bukuran dan Ngebung Sragen Kembali Dibuka Usai 2 Tahun Tiarap. Tiket Masuk Cuma Rp 8.000

Bupati dan Wabup Sragen bersama ratusan siswa saat pembukaan kembali museum Klaster Bukuran dan Ngebung. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah ditutup selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, klaster museum sejarah purbakala Kabupaten Sragen, yakni Museum Bukuran dan Museum Ngebung kembali resmi dibuka per Selasa (2/8/2022).

Kedua museum yang menjadi bagian kawasan Situs Manusia Purba Sangiran itu dibuka untuk umum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pembukaan kembali dua museum itu ditandai dengan kunjungan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang mensurvey langsung pembukaan Museum Bukuran bersama Wakil Bupati, Suroto, Sekda, Tatag Prabawanto dan Tim Rapat Terbatas (Ratas).

“Alhamdulillah, setelah dua tahun ditutup akhirnya satu persatu objek wisata di Sragen mulai dibuka. Dan sektor pariwisata ini sudah mulai bergeliat,” paparnya.

Harga tiket masuk ke dua objek wisata itu, seharga Rp 8.000/orang. Untuk waktu operasional dari Selasa-Minggu, dibuka mulai Pukul 08.00 – 15.00 WIB.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

Dalam kesempatan itu, Bupati Yuni mengajak dan mengharapkan agar kita selalu kembali pada sejarah Peradaban dengan Slogan “Ayo Ke Museum, Museum Selalu di Hati”.

“Dengan demikian kita dapat memahami bagaimana sejarah peradaban zaman purbakala dari Zaman ke zaman,” ajaknya,

Terkait akses jalan masuk ke Museum Bukuran, Museum Ngebung, dan Museum Manyarejo yang rusak, Bupati Yuni menambahkan akan dibangun dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) 2022.

Pihaknya menjelaskan ada lima ruas jalan penghubung antar objek wisata yang disetujui pemerintah pusat untuk dibangun dengan menggunakan DAK 2022.

“Museum-museum di kawasan Sangiran itu harus ada kontribusi ke Pemkab. Kami sudah MoU (memorandum of understanding) untuk sharing pendapatannya 50:50 antara Pemkab Sragen dan pemerintah pusat,” ujar Bupati.

Lebih jauh Bupati Yuni menjelaskan jalan-jalan menuju akses objek wisata yang rusak sudah disetujui pemerintah pusat untuk dibangun dengan DAK.

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

Masuknya kawasan Sangiran dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) membuat penyediaan infrastrukturnya menjadi prioritas pemerintah pusat.

“Kami sebenarnya juga mengajukan DAK untuk ruas jalan di Boyolayar yang akan kami buka dan integrasikan dengan New Kemukus. Akan tetapi tidak disetujui karena status jalannya masih milik desa. Untuk Boyolayar kemungkinkan diusulkan dari dana bantuan provinsi atau dari APBD Sragen. Paling cepat di APBD Perubahan 2023,” jelasnya.

Sementara, Kepala BPSMP Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, menyampaikan tidak ada target pengunjung yang datang di Museum Ngebung dan Museum Bukuran. Acara hari ini baru sekadar seremonial pembukaan kembali kedua museum tersebut.

“Untuk animo pengunjungnya akan terlihat beberapa hari ke depan. Harapan kami kami tentu animonya besar karena informasi yang kami tampilkan di dua museum itu menarik,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com