JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kelakuannya Sangat Bejat, Kapolres Sragen Sampai Sebut Warga Sumberlawang Ini Sangat Berbahaya Sekali. Yang Punya Anak Kecil Diimbau Waspada!

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama saat menginterogasi kurir paket tersangka pencabulan bocah 9 tahun. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Tindakan cabul yang dilakukan Ahmad Ismail (27), petugas kurir jasa pengiriman paket asal Sumberlawang Sragen terhadap bocah perempuan berusia 9 tahun berinisial A di Jono Tanon, memang sangat memprihatinkan.

Perbuatan bapak muda dua anak yang diduga memiliki kelainan seksual yakni menyukai anak-anak atau paedofilia bahkan sampai membuat Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama geregetan.

Saking geramnya, Kapolres sampai menyebut bibit Paedofilia yang ditunjukkan Ahmad dianggap sebagai perilaku yang sangat membahayakan.

“Ketika melintas dan melihat anak main, muncul hasrat pelaku (untuk melakukan pencabulan). Ini sangat bahaya sekali. Ini benih-benih paedofilia,” papar Kapolres saat memimpin konferensi pers ungkap kasus pencabulan di Mapolres Jumat (29/7/2022).

Atas kejadian itu, Kapolres meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menjaga dan melakukan pengawasan terhadap anak yang masih di bawah umur.

“Tidak hanya anak kelamin perempuan saja, anak laki-laki juga harus dijaga. Karena mereka generasi bangsa yang harus dijaga dan diawasi. Sehingga bisa terhindarkan dari pelaku kejahatan,” tandasnya.

Kapolres menguraikan aksi pengawasan sangat diperlukan mengingat perkara pencabulan atau persetubuhan anak di bawah umur tidak lepas dari pelaku orang yang ada di dekatnya.

“Bagaimana pengawasan orang tua dan keluarga jika anak main di luar rumah. Ini hendaknya jadi pembelajaran, tolong awasi anak-anak kita agar terhindar dari niat jahat pelaku,” ujar Kapolres.

Ahmad Ismail ditangkap usai mencabuli A ketika melintas di wilayah Jono Tanon.

Bapak muda dua anak itu berdalih nekat mencabuli korban yang berparas cantik itu karena tergoda untuk meneliti dan melihat alat kelamin anak-anak.

Baca Juga :  Bikin Malu! Dua Pasangan Tak Resmi Terciduk Operasi Pekat Polres Sragen

Perilaku tak wajar itu diduga merupakan melainkan seksual yang dialami oleh pelaku. Dimana pelaku terindikasi menyukai anak-anak dan terobsesi melakukan perbuatan negatif terhadap anak.

“Saya penasaran, cuma pingin tahu kelamin anak kecil itu seperti apa. Beda nggak dengan orang dewasa,” ujar pelaku.

Pelaku yang berdomisili di Dukuh Brumbung RT 12, Desa Ngandul, Sumberlawang itu mengaku sudah menikah dan punya dua anak.

Salah satu anaknya berusia 7 tahun dan saat ini sang istri disebut juga tengah berbadan dua.

“Pelaku ini sebenarnya sudah berkeluarga dan punya 2 anak. Saat ini istrinya sedang hamil. Dia mengaku ingin tahu dan meneliti kelamin anak kecil seperti apa,” urai Kapolres.

Pelaku juga mengaku tak kuat menahan nafsunya kala melihat kecantikan bocah yang masuk duduk di bangku sekolah dasar (SD) tersebut.

Bocah mungil berambut panjang itu dilihat oleh tersangka saat melintas di wilayah Jono ketika hendak mengantar kiriman paket di wilayah Tanon.

“Kejadiannya tanggal 8 Juli 2022, pukul 09.00 WIB. Pelaku, Ahmad Ismail mulanya ingin mengantar paket. Saat melintas di Desa Jono, Kecamatan Tanon, di situ ada masjid. Ketika tersangka melintas ada dua anak kecil sedang bermain. Salah satunya punya wajah cantik dan menarik, tersangka langsung muncul hasrat birahi dan muncul niat jahatnya. Karakteristik paedofilia memang begitu. Suka terhadap anak kecil,” papar Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama saat memimpin konferensi pers di Mapolres, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga :  Gerebek Miras Razia Pekat Candi 2024, Warga Sragen Didenda Rp 1 Juta dan Kurungan 1 Bulan oleh Hakim!

Tersangka yang sudah dirasuki setan, langsung tak kuat iman. Ia bergegas berhenti demi bisa mendekati si bocah cantik itu.

Dengan modus tanya alamat, tersangka memulai interaksi dengan kedua bocah termasuk si cantik yang hendak disasar.

“Tersangka sempat berpura-pura tanya alamat Mas Agus. Karena anak kecil dan tidak tahu, korban yang berwajah cantik itu diam saat ditanya dan didekati. Dia kemudian diajak minggir dan dipepetkan ke sebelah tembok. Satu anak lainnya kabur,” urai Kapolres.

Merasa korbannya diam, nafsu tersangka makin menjadi. Kapolres menyebut tersangka lantas ambil posisi jongkok, kemudian langsung melontarkan keinginan untuk melihat kemaluan si bocah malang itu.

Korban yang diduga ketakutan, hanya bisa diam dan pasrah. Termasuk ketika pelaku makin beringas melepaskan celana dalam korban dan mengantonginya di saku celana tersangka.

“Lalu dilancarkan aksi cabul dengan cara tangan kiri megang kemaluan korban, kaki korban dibuka. Lalu kedua tangan tersangka memegangi kemaluan korban. Sontak korban langsung takut dan menangis. Melihat korban nangis, tersangka takut lalu meninggalkan korban,” urai Kapolres.

Akibat perbuatan itu, korban menangis dan menceritakan kepada orangtuanya. Korban menceritakan perbuatan tersangka yang membuatnya kesakitan.

Tak terima anaknya diperlukan tak senonoh, orangtua korban langsung melapor ke Polres Sragen.

Berbekal laporan itu, tersangka akhirnya
berhasil diringkus berkat petunjuk rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.

Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolres berikut barang bukti sepeda motor, pakaian tersangka dan pakaian korban saat kejadian. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com