JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Lomba Senam Sicita Sragen Geger, Capek-Capek Jungkir Balik Latihan, Tim Juara Kecamatan Protes Ditikung Tim Comotan

Skuad Tim Senam Sicita Desa Gondang yang menjadi juara tingkat kecamatan tapi justru tidak ditunjuk maju ke tingkat kabupaten. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lomba Senam Sicita yang digelar dalam rangka HUT ke-77 RI oleh Pemkab menuai protes.

Sejumlah tokoh RT dan perwakilan warga Desa Gondang mempertanyakan kebijakan pihak kecamatan setempat yang dinilai tidak fair.

Pasalnya, tim senam Desa Gondang yang menjadi juara tingkat kecamatan, secara mengejutkan tidak ditunjuk untuk mewakili ke lomba kabupaten.

Padahal, sesuai petunjuk teknis lomba senam Sicita yang ditetapkan berdasarkan keputusan Bupati No 900/290/01.03/2022, peserta lomba senam tingkat kabupaten adalah pemenang lomba tingkat kecamatan.

Protes itu terungkap saat sejumlah tokoh RT di Desa Gondang melontarkan curhatnya di balai desa, Rabu (10/8/2022) malam.

Bahkan mereka berencana menggeruduk panitia kabupaten, Kamis (11/8/2022) besok.

Pelatih senam Tim Desa Gondang, Siti Hajar mengatakan lomba tingkat kecamatan sudah digelar pada Selasa (10/8/2022).

Meski hanya punya waktu 4 hari, perjuangan latihan siang malam berhasil membawa tim yang bermaterikan 10 ibu-ibu berbagai RT itu menjadi yang terbaik.

Skuad juara itu digawangi Bu Tri, Etik, Vika, Wiwik, Embang, Dina, Yuni, Endang, Nining dan Nuri.

Namun predikat juara itu seolah tidak berarti ketika tim kecamatan mendadak membentuk tim baru untuk mewakili ke kabupaten Kamis (11/8/2022). Hal itulah yang kemudian memicu kekecewaan di kalangan tim.

Baca Juga :  Patroli Subuh Polres Sragen Berantas Balap Liar dan Ciptakan Keamanan Ramadan

“Kami kaget karena dikabari dari kecamatan malah membentuk tim baru comotan dari beberapa desa. Padahal di Juknis jelas bahwa peserta lomba kabupaten adalah juara tingkat kecamatan. Yang tidak mengenakkan lagi, hanya 2 anggota tim Desa Gondang yang diambil. Akhirnya jadi kecemburuan satu sama lain,” ujarnya.

Dari penjelasan kecamatan, tim baru itu dibentuk dengan alasan pemerataan. Tak hanya melanggar Juknis, keputusan sepihak dari kecamatan itu dinilai juga melukai perjuangan tim Desa Gondang yang mati-matian berlatih demi meraih juara.

“Ibaratnya kita sampai gulung koming meluangkan waktu siang malam latihan biar juara. Belum lagi beli kostumnya. Begitu juara, hak untuk maju ke kabupaten dihilangkan begitu saja. Tim baru itu comotan dari peserta beberapa desa, ada dari Plosorejo, Tegalrejo dan lainnya,” urainya.

Tidak Menghargai Perjuangan

Senada, Ketua RW 1 Desa Gondang, Sukardi menyesalkan keputusan kecamatan yang mengabaikan Juknis dari Pemkab.

Petunjuk teknis Lomba Senam Sicita Kabupaten yang mencantumkan ketentuan peserta tingkat kabupaten adalah juara di kecamatan. Foto/Wardoyo

Menurutnya, pembentukan tim baru itu juga dinilai sangat tidak menghargai perjuangan tim Desa Gondang.

“Padahal untuk lomba tingkat kecamatan saja, kemarin hanya diberi waktu 4 hari untuk latihan. Bayangkan, ibu-ibu harus belajar gerakan baru hanya dalam waktu segitu. Ibaratnya sampai direwangi jungkir balik ninggal anak bojo demi membawa nama desa, eh begitu juara malah yang dikirim tim lain,” ucapnya.

Baca Juga :  Tragis, Warga Jepang Mengalami Kecelakaan Maut di Jalan Tol Sragen Ngawi KM 529.800 Wilayah Desa Singopadu, Begini Kondisinya

Bahkan demi bisa tampil maksimal, tim yang digawangi emak-emak perwakilan RT itu sampai meluangkan waktu siang malam latihan.

“Setiap hari sampai dua kali latihan. Jam 15.00 sampai jam 17.00 WIB, lanjut malam jam 20.00 sampai 22.00 WIB,” imbuhnya.

Para Ketua RT dan RW di Desa Gondang saat berkumpul mempersiapkan aksi protes ke kabupaten soal kisruh lomba Senam Sicita HUT RI tingkat Kabupaten, Rabu (10/8/2022) malam. Foto/Wardoyo

Ketua RT 29, Wayan menuturkan dua ibu-ibu di RT-nya yang ikut bagian tim, juga curhat merasa sakit hati dengan keputusan kecamatan itu.

Bukan lagi orang perorang, kekecewaan itu saat ini sudah menjadi kekecewaan satu desa lantaran mereka tampil membawa nama desa.

“Saya tadi dicurhati 2 peserta dari RT saya, mereka sakit hati karena tidak maju ke kabupaten. Padahal harusnya tim desa kami yang maju sebagai wakil kecamatan. Karenanya besok kami bersama beberapa perwakilan RT akan protes ke kabupaten. Sebab ini menyangkut harga diri dan perjuangan satu desa,” tegasnya.

Mereka pun berharap pihak panitia kabupaten bisa membatalkan keikutsertaan tim kecamatan Gondang yang dinilai sudah mengabaikan pedoman lomba.

Kemudian, tim yang ditunjuk mewakili kecamatan Gondang dikembalikan sesuai aturan yakni tim Desa Gondang sebagai juara kecamatan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com