‘Joko Tingkir Ngomber Dawet’ Memicu Protes Sejumlah Pihak, Begini Jejak Joko Tingkir di Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lagu koplo ‘Joko Tingkir Ngomber Dawet’ yang kini hits memicu protes sejumlah pihak. Pasalnya, Joko Tingkir adalah nama muda seorang tokoh yang kelak menjadi Raja Pajang bergelar Sultan Hadiwijoyo.

Menurut pegiat sejarah asal Boyolali, R Surojo, Joko Tingkir merupakan putra dari Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging. Dia adalah cucu dari Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh yang juga menantu Raja Majapahit, Brawijaya V.

“Sri Makurung Handayaningrat memperistri Ratu Pembayun, putri dari Brawijaya V. Sehingga Joko Tingkir adalah buyut dari Brawijaya V,” ujar Surojo, Selasa (16/8/2022).

Joko Tingkir lahir di Pengging dan jejaknya masih bisa dikenal hingga saat ini. Kawasan Pengging kini masuk wilayah Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Di kawasan inilah terdapat makam ayahnya Ki Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging dan makam kakeknya, Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh.

Makam Kebo Kenanga berada di kompleks pemakaman warga di Dukuh Pengging Gedong, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Makam Ki Ageng Pengging ini pun tampak terawat dengan baik hingga saat ini. Komplek makam ini tampak bersih.

Lokasi makam ada di dalam cungkup di tengah pemakaman. Disekelilingnya dipagar tembok setinggi 1 meter. Di bagian depan cungkup yang pintunya tertutup ada papan tembok dan tertulis silsilah Kyai Ageng Kebo Kenongo. Mulai dari Brawijaya V hinngga Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijoyo.

Di silsilah tersebut disebutkan dari Prabu Brawijaya V kemudian turun anak Retna Pembayun yang bersuamikan Sri Makurung Handayaningrat.

Pernikahan Retna Pembayun dengan Sri Makurung Handayaningrat menurunkan Kyai Ageng Kebo Kanigoro, Kyai Ageng Kebo Kenongo dan Raden Kebo Amiluhur. Kebo Kenongo memiliki anak bernama Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijoyo.

Sedangkan makam Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh berada di tengah Dukuh Malangan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono. Di komplek makam ini terdapat 4 makam. Komplek makam terawat dengan baik dan bersih.

Bahkan, batu nisan seluruh makam ditutup kain lurup dan payung tunggul. Komplek Makam Ki Ageng Pengging Sepuh maupun Kebo Kenongo, masih sering digunakan warga untuk tirakat hingga kini. Waskita