JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, melalui Presidensi G20, Indonesia tidak hanya berpeluang untuk mempromosikan kepemimpinan dan komitmennya dalam pembahasan isu global.
Namun lebih dari itu, Pemerinyah Indonesia juga memiliki kesempatan luas untuk memperkenalkan potensi budaya, pariwisata, dan industri kreatif di kancah global.
Hal itu dikatakan Menko Airlangga yang juga
Ketua I Bidang Sherpa Track G20 Indonesia saat menghadiri kegiatan Festival Kebudayaan Rhapsody of the Archipelago, Jumat (26/8/2022).
Untuk diketahui, kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara pendukung Presidensi G20 Indonesia, yang bertujuan untuk mendorong interaksi dan kerja sama lebih erat dengan negara-negara sahabat, terutama negara-negara anggota G20.
“Utamanya melalui karya seni budaya dan kearifan lokal yang dikombinasikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,” papar Menko Airlangga seperti dikutip dalam rilosnya ke Joglosemarnews.
Lantaran perannya yang strategis tersebut, Airlangga meminta momentum Presidensi G20 dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya dan kearifan lokal Indonesia ke dunia internasional.
“Dan acara Festival Kebudayaan Rhapsody of the Archipelago ini menjadi salah satu upaya kita, untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia kepada masyarakat dunia,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa melalui Presidensi G20, Indonesia turut berperan dalam menyuarakan kepentingan negara berkembang.
Misalnya terkait dengan kesetaraan akses terhadap vaksinasi, transisi energi yang adil dan terjangkau, transformasi digital, ketahanan pangan, serta mampu memberi showcase bagi negara lain mengenai penanganan pandemi yang baik dan menjadi kekuatan Indonesia untuk mengembalikan keadaan ekonomi.
Selain berfokus pada pemulihan pasca pandemi, Airlangga mengatakan, Presidensi G20 Indonesia juga mendorong percepatan sektor budaya serta membangkitkan industri kebudayaan di negara-negara G20 pasca pandemi melalui insiatif Global Arts and Culture Recovery Fund yang akan dikelola oleh organisasi PBB yang khusus menangani urusan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yakni UNESCO.
Di samping itu, Presidensi G20 Indonesia juga memperkenalkan pendekatan baru dalam bentuk concrete deliverables, yaitu proyek, program, atau inisiatif sebagai manfaat nyata dan pertanggungjawaban G20 yang diharapkan mampu menjadi leading examples bagi pembangunan berkelanjutan yang konkret melalui berbagai kerja sama internasional dan multistakeholder.
Menko Airlangga berharap agar dengan adanya Presidensi G20 Indonesia mampu memberikan manfaat konkret yang dapat dirasakan seluruh masyarakat serta dapat memperoleh dukungan dan komitmen berbagai pihak agar perhelatan G20 tersebut dapat terselenggara dengan baik.
“Indonesia berharap manfaat konkret dari G20 ini, dapat secara nyata dirasakan bersama-sama. Mari kita bersama-sama meneguhkan komitmen kita, untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan acara Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 guna mendorong pemulihan ekonomi nasional kita,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Festival Kebudayaan Rhapsody of the Archipelago sendiri menyuguhkan beragam pertunjukan musik dan tari yang merepresentasikan budaya Indonesia. Dimeriahkan pula dengan pertunjukan musik dari Italia dan tari dari India selaku Troika G20.
Kegiatan tersebut turut dihadiri diantaranya oleh Menteri Sekretaris Negara, Menteri Perindustrian, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Pertanian, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wakil Direksi Bank Mandiri, Direktur WTC, serta sejumlah Duta Besar negara sahabat. Suhamdani