SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan, tapi ada juga yang mendapat pekerjaan baru.
Seperti yang dialami Pak Yulis Doni (41) ini, saat pandemi menerpa, ia mempunyai ide untuk berjualan susu jahe merah sebagai penghasilan tambahan untuknya.
Ide tersebut muncul ketika Pak Doni mengetahui jika jahe merah memiliki khasiat untuk tubuh dan dapat memperkuat imunitas, sekaligus menangkal virus.
Pak Doni berpikir jika bisnis ini sesuai dengan kondisi pandemi ini, karena harus memperkuat imunitas.
“Itu saya berjualan bulan apa ya pas Covid-19 datang paling awal. Saya lihat jahe merah punya khasiat ningkatin imun dan menangkal virus. Karena cocok, saya nyoba buat racikan, eh rasanya lumayan. Ya terus saya nyoba jual deh keliling dulu sekitar sini.” Kata Doni.
Ia juga menjelaskan jika bisnis susu jahe merah ini sering ia temui di Jakarta. Dulu, Doni memang pernah kerja di Jakarta, dan sekarang tinggal di daerah Semanggi, Solo. Melihat susu jahe merah yang banyak di Jakarta, namun belum ditemukan di Solo, ia optimis untuk mencoba bisnis ini.
“Saya coba-coba aja, browsing gitu kan, cara buatnya gitu. Alhamdulillah bisa bertahan sampai sekarang,” lanjut Doni.
Awal berjualan, langkah Pak Doni tidaklah mudah. Dulu, ia berkeliling kampung Semanggi hingga Mojo setiap hari. Namun, kadang hanya laku beberapa gelas saja. Seiring berjalannya waktu, banyak langganan yang datang hingga sekarang Pak Doni memiliki tempat berjualan di sebelah barat jembatan Mojo.
“Dulu awal-awal ya istilahnya babat alas ya, Mas. Setiap hari tuh keliling dari Semanggi sampai Mojo gitu. Dari habis Maghrib sampai jam 1 jam 2 gitu dulu. Saking sedikitnya yang beli. Bisa cuma 1-2 gelas gitu yang beli. Ya kuncinya harus sabar, tlaten, tekun, pasti nanti ada jalannya,” lanjut Pak Doni.
Dulu saat ‘babat alas’, Doni menceritakan tahapan dari yang dulunya cuma laku segelas dua gelas, hingga sekarang yang sudah memiliki banyak pelanggan.
“Dulu kalau sudah keliling, bisa sampai tengah malam. Terus pernah ngetem (berhenti di satu tempat) di pom bensin Semanggi dan perempatan Baturono. Pas di situ ada bidan atau suster apa dokter di RSUI Kustati gitu. Sering banget beli sampai 10 bungkus. Katanya sih buat yang jaga malam di rumah sakit. Nah itu alhamdulillah banget dapat langganan kayak gitu. Tapi semenjak di sini (barat jembatan Mojo) jadi jarang ketemu bu bidan tadi. Tapi ya sekarang di sini juga udah banyak pelanggan yang sering beli,” lanjut Doni.
Jam operasional Susu Jahe Merah Pak Doni ini dari habis Maghrib hingga jam 11 malam. Lokasinya di sebelah barat jembatan Mojo di selatan jalan.
Susu Jahe Merah Pak Doni menyediakan berbagai macam varian rasa, ada susu jahe merah original, gula batu, kopi, coklat. Untuk saat ini yang varian original dan gula batu menjadi favorit.
Pak Doni pun juga membagikan cara pembuatan susu jahe merah ini.
“Jadi jahe merahnya dibakar dulu biar keluar aromanya, terus nanti dicampurin sama bahan-bahan lainnya. Seperti serai, pandan, kayu manis. Itu di rumah diracik dulu terus dicampurin di air dan direbus sampai mendidih. Biasanya yang racik istri saya, saya pagi itu kerja, Mas,” jelas Pak Doni.
“Untuk perisa ya ini ada kopi bubuk buat kopi, coklat bubuk juga ada, ada juga gula batu. Tinggal dicampur gitu aja. Dulu juga cuma dari tutorial-tutorial gitu kan, eh gak taunya bisa keterusan sampai sekarang.” lanjut Pak Doni.
Pembeli yang datang juga udah banyak sekarang. Hingga 12-14 gelas seharinya. Omsetnya juga udah lumyan, karena sekarang udah dapat tempat buat jualan.
“Sekarang kan udah dapat tempat di sini. Kalau dulu keliling kan pas masih babat alas. Sekarang udah banyak yang ke sini buat beli. Tapi kebanyakan beli dibungkus bawa pulang. Jarang yang minum di sini. Di sini juga ada snack titipan sih dari luar,” lanjutnya.
Pak Doni juga bersyukur sekarang udah dapat tempat jualan yang lumayan ramai pembeli. Tempatnya juga di dekat rumahnya yang berlokasi di Semanggi, belakang SMA MTA. Pak Doni sendiri sebenarnya asli Sumber, Solo. Lalu di Semanggi bersama istrinya yang merupakan orang Semanggi.
“Alhamdulillah. Sekarang udah ada tempat di sini. Lancar, paling ada retribusi dari dinas pasar, sehari seribu gitu. Di sini juga bisa minum di sini, banyak yang titip snack. Ya berawan dari covid itu ya, nyoba-nyoba eh keterusan sampai sekarang. Alhamdulillah semoga berkah ya, Mas.” tutup Doni. Fabio Ferjiawan