Beranda Daerah Solo Penyelenggaraan Sekaten 2022 Konsepnya Dibuat Berbeda. EO: Harga Stand Dinilai Tidak Mahal

Penyelenggaraan Sekaten 2022 Konsepnya Dibuat Berbeda. EO: Harga Stand Dinilai Tidak Mahal

Maket Sekaten 2022. Foto: JSNews/Ando

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Keluhan pedagang soal mahalnya sewa stand sekaten di Alun-Alun Utara Keraton Surakarta, yang berkisar antara Rp 3,5 juta hingga Rp 12 juta langsung ditanggapi oleh pihak EO dari Diana Ria Enterprise selaku pihak ketiga.

Menurut Muntohar, penasihat penyelenggara acara event organizer (EO) Diana Ria Enterprise, konsep sekaten pada tahun ini memang sengaja dibuat berbeda pada tahun-tahun sebelumnya.

“Kalo dulu sekatenan maaf, itu kan awut-awutan. Kalau kita liat ada tenda di seberang di jalan sana-sini gak ada yang ngarahkan. Cuma memang dari keraton dulu cuma lapak aja. Jadi harusnya stan itu ukuran mungkin 3×3 pada masang 3×6, 3×4 jadi akses jalan-jalan ketutup. Nah ini saya berupaya dengan proposal saya sudah ajukan ke keraton dengan harus adanya tenda jadi. Terus untuk space-space jalan untuk kenyamanan pengunjung itu dengan biaya yang besar,” terang Muntohar saat dikonfirmasi.

Harga sewa tenda yang mencapai Rp 12 juta itu pun dijelaskan Muntohar sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi dengan pedagang-pedagang terdahulu. “Itu sudah disetujui, bahkan di situ harga yang Rp 12 juta tidak 12 juta. Ada yang 11 juta ada yang 10 juta karena teman-teman (sendiri),” ujarnya.

Muntohar pun lalu meminta untuk membandingkan harga sewa tenda tersebut diluar, dengan tenda-tenda pameran. “Ini itu eventnya bukan 1 atau 2 minggu. Kalau kita nyewa tenda di pameran-pameran, di mana-mana kalau kita nyewa tenda acara lebih dari 15 hari sudah 2 paket, jadi 2x lipat. Jadi masuknya 2 event, makanya tolong pengertiannya,” pinta Muntohar.

Baca Juga :  2.500 Personel Gabungan Disiapkan untuk Pengamanan Wapres Gibran Nyoblos

Bahkan menurut Muntohar, sewa stand yang seharga Rp 12 juta itu saat ini sudah habis tersewa sebelum dibuka pendaftaran. “Yang harga Rp 12 juta itu sudah habis, sebelum kita buka. Diambil teman-teman sendiri. Itu kanan kiri dikelilingi jalan dan itu tempatnya di jalur utama. Tapi kebanyakan yang ngambil teman-teman kita sendiri jadi harganya ada yang Rp 8 juta, Rp 10 juta bervariasi,” paparnya.

Muntohar bahkan juga menjanjikan untuk memberikan tenda gratis di pelataran masjid untuk ibu-ibu pedagang gendongan.  “Sekaten itukan erat dengan ibu-ibu pedagang gendongan yang jual pecut, telur, kinang. Nah, yang orang tua-tua itu nanti kita kasih tenda. Kita pasangkan tenda di pelataran Masjid Agung itu, Insya Allah saya gratiskan. Malah tak kasih lampu, tak tata biar rapi di situ. Tapi kalo memang untuk usaha kuliner, namanya pebisnis dia kan menyesuaikan kekuatannya,” ujar Muntohar.

Kembali disinggung soal keluhan pedagang yang masih merasa kemahalan dengan harga sewa tersebut, Muntohar membeberkan bahwa harga tersebut sudah sangatlah murah.

Dirinya juga mengaku telah memberikan diskon sebesar 50% dari harga yang dikeluarkan di perusahaan-perusahaan. Di mana sebesar Rp 7 juta menjadi Rp 3,5 juta.

Baca Juga :  Hasil Real Count Bawaslu Sementara, Respati-Astrid Ungguli Teguh-Gage, Bawaslu: Belum Jadi Patokan Akhir

“Kalo namanya pedagang itu kan arahnya mintanya murah lokasinya di depan. Ya, gak bisa dong kita operasional juga besar kok. Itu juga sudah ada kesepakatan sebenarnya, dia itu ngomong sendiri udah berapa kekuatannya. Dari Rp 7 juta turun Rp 5 juta, lalu jadi Rp 3,5 juta deal oke. Lagipula kalau saya masang dari tanggal 9 sampai tanggal 16 oktober itu berapa hari kalikan 50 ribu bayangkan. Saya itu sebenarnya bantu teman teman supaya penataan sekaten rapi. Ndak seperti dulu acak-acakan ga karuan,” pungkasnya. (Ando)