
MOJOKERTO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua orang kakak beradik meninggal dunia terlindas truk bermuatan gas elpiji, gara-gara menyalip dari sisi kiri dan kehabisan jalan.
Saat korban mengerem, sayang jalanan berpasir hingga roda motor selip dan keduanya jatuh ke sisi kanan, masuk ke kolong truk!
Insiden mengenaskan itu terjadi di Jalan Raya Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP M Bayu Agustyan mengatakan korban kecelakaan adalah kakak beradik bernama MA (15) dan AM (9) warga Desa Kertosari, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
“Korban meninggal seketika di lokasi kejadian akibat luka parah di bagian kepala,” ucapnya, Jumat (19/8/2022).
Bayu menjelaskan kronologi kecelakaan bermula saat korban MA membonceng adiknya mengendarai sepeda motor Honda Vario S 6277 NE dari arah Mojosari menuju Pungging, sekitar pukul 16.00 WIB.
Setibanya di lokasi kejadian korban berupaya mendahului dari sisi kiri truk S 8888 P muatan elpiji yang dikemudikan Gendut Irawan (39) asal Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Diduga sepeda motor korban mengalami selip saat mengerem sehingga jatuh ke kolong truk. Celakanya, korban tidak menggunakan helm.
“Penyebab kecelakaan diduga kendaraan korban mengalami selip ketika mendahului dari sisi kiri sehingga terjatuh karena saat menyalip posisi motor sempit dan mengerem di atas jalan cor berpasir,” jelasnya.
Petugas Unit Laka Satlantas mengevakuasi jenazah korban kecelakaan ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Sedangkan, kendaraan yang terlibat kecelakaan kini diamankan di kantor Unit Laka Satlantas Polres.
“Dua korban dievakuasi ke rumah sakit sedangkan kami masih meminta keterangan dari sopir truk terkait fatalitas kecelakaan yang merenggut korban meninggal,” ujar Bayu.
Ia menambahkan kejadian laka tersebut tentu menjadi bahan pelajaran dan edukasi bagi masyrakat bahwa sangat penting untuk mematuhi aturan lalulintas.
“Gunakan helm, membawa kelangkapan surat-surat dan juga tidak mendahului kendaraan dari sebelah kiri, berkendara bukan merupakan hal yang biasa karena apabila tidak patuh terhadap aturan lalu lintas nyawa dipertaruhkan dan penyesalan lah yang terjadi,” pungkasnya.