JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Wanita Korban Penyerangan Hingga Jilbab Robek Dipindah Opname di RS PKU Masaran

Suprapti, warga Bunder, Karangmalang, Sragen saat menunjukkan luka memar di bagian wajah dan tangan usai dipukuli membabi buta tetangga depan rumahnya, Kamis (18/8/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Suprapti (43), warga Dukuh Bunder RT 12/3, Desa Kedungwaduk, Karangmalang, Sragen yang menjadi korban penyerangan tetangga depan rumahnya, SW (45) harus menjalani rawat inap.

Ibu tiga anak itu dirujuk ke PKU Muhammadiyah Masaran untuk menjalani perawatan intensif.

Keputusan rawat inap itu dilakukan menyusul kondisi luka memar dan bengkak bagian tangan yang dinilai cukup serius.

“Setelah divisum di Puskesmas Karangmalang, kondisinya dinyatakan harus mendapat penanganan intensif. Dari keluarga memutuskan dibawa ke PKU Muhammadiyah Masaran. Dirawat inap,” ujar Sumarno, paman korban mewakili keluarga, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (19/8/2022).

Ia menuturkan keputusan rawat inap diambil lantaran hasil pemeriksaan medis direkomendasi untuk dirawat lebih lanjut.

Sementara untuk diagnosa hasil pemeriksaan masih menunggu penyampaian dari dokter.

“Diagnosanya masih menunggu. Kami tidak mau ambil risiko dan agar dapat penanganan intensif makanya dibawa rawat inap itu,” jelasnya.

Seperti diberitakan, Suprapti mendadak diserang pria tetangga depan rumahnya, Kamis (18/8/2022) pagi.

Tanpa sebab yang jelas, wanita tiga anak itu dipukuli pakai batu bagian wajah dan tangannya hingga memar. Tak hanya itu, pelaku juga menarik jilbab yang dipakai korban hingga sobek-sobek.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Pelaku diketahui berinisial SW (45). Akibat kejadian itu, korban yang mengalami luka memar serius, nekat melapor ke Polsek Karangmalang.

Korban melapor dengan didampingi pamannya. Selesai dari Polsek, korban langsung menjalani visum di Puskesmas Karangmalang dengan didampingi petugas Polsek.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , paman korban menuturkan korban tinggal di rumah bersama tiga anaknya. Sedangkan sang suami, Darwanto saat ini merantau di Pekanbaru, Riau.

Dari pengakuan korban, insiden penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Bermula ketika pagi tadi, korban baru pulang mengantar anaknya ke sekolah.

Setiba di rumah, ia langsung diadang oleh pelaku yang ngamuk-ngamuk di depan pintu rumah korban. Tanpa basa-basi, korban langsung dipukul pakai batu di bagian wajah.

Mendapat tamparan itu, korban berusaha menanyakan masalahnya. Bukan mereda, pelaku makin kalap dan menarik jilbab yang dikenakan korban sampai sobek-sobek.

“Saya tadi tahunya ditelepon suaminya dari Pekanbaru jam 10.00 WIB. Katanya di rumahnya ada gegeran, saya disuruh datang. Waktu saya datang, istrinya (korban) bilang habis dipukuli pelaku. Saya langsung anyar ke Puskesmas dan lapor ke Polsek,” ujar Sumarno ditemui di Mapolsek Karangmalang.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Dari pengamatannya, korban mengalami luka memar di bagian pipi kiri. Kemudian yang agak parah bagian punggung tangan sebelah kanan membengkak diduga retak usai berusaha menangkis pukulan pelaku ke arah wajah.

Saat diwawancara, korban seusai divisum mengaku sebenarnya tak ada masalah apa-apa dengan tetangga depan rumahnya itu. Selama ini dan sebelum kejadian, ia merasa tak ada masalah apapun.

“Tiba-tiba tadi jam 8.30 WIB, saya pulang habis antar anak sekolah, sampai rumah dia datang langsung marah-marah. Saya dipukul pakai batu. Jilbab saya ditarik sampai sobek,” urai Suprapti.

Ia juga mengaku selama ini tak pernah ada cekcok atau perselisihan apapun dengan pelaku yang tinggal di depan rumahnya itu.

“Bukan soal utang piutang juga. Saya nggak tahu masalahnya, tahu-tahu langsung diamuk,” imbuhnya.

Kapolsek Karangmalang, Iptu Mulyono membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan itu. Menurutnya saat ini masih dilakukan pendalaman dari keterangan korban dan saksi.

Mengingat korban dan terlapor masih bertetangga depan rumah, nantinya akan diupayakan untuk dilakukan mediasi. Terlebih dari pengamatannya, luka korban tidak begitu parah.

“Nanti didalami dulu, diupayakan mediasi dulu. Kalau nggak bisa ya baru diproses lanjut,” jelasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com