KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Setelah lama tidak terdengar kabarnya, kini pengusaha Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo kembali tampil ke publik dengan ide ‘gila’.
Kali ini Puspo Wardoyo menanamkan investasi besar senilai Rp 120 miliar untuk membangun objek wisata berbasis alam disebut Kali Pepe Land (KPL) yang berada di Bantaran sungai perbatasan Kabupaten Boyolali dan Karanganyar seluas dua kilometer.
Meski saat ini proses perizinan, objek wisata itu sedang berjalan, namun target tuntas pembangunan selama tujuh tahun diyakini rampung sesuai target.
Pembangunan objek wisata KPL itu hingga Agustus 2022 terhitung sudah masuk pada tahun keempat sehingga kurang tiga tahun lagi diperkirakan pertengahan tahun 2025 sudah kelar.
Lalu apa saja dan bagaimana objek wisata KPL yang menyedot anggaran investasi sebesar Rp 120 miliar? Pekan lalu JOGLOSEMARNEWS.COM mendapat kesempatan berkunjung langsung ke lokasi KPL dan setelah itu bertemu dengan Puspo Wardoyo.
Dari penelusuran JOGLOSEMARNEWS.COM terpantau dilahan bantaran sungai Kalipepe yang merupakan perbatasan Desa Gagak Sipat, Boyolali, Desa Gawanan dan Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar itu dibangun berbagai macam tempat hiburan dengan berbagai aliran.
Awalnya kami masuk
menyeberangi sungai melalui jembatan yang dibangun setahun lalu dan disana terdapat banyak fasilitas mulai dari restoran berbagai jenis makanan dalam negeri dan luar negeri, hingga kumpulan makanan rakyat.
Restoran-restoran itu dikemas dengan sentuhan bangunan berkharakter seni sehingga sangat menarik. Belum lagi terdapat tiga panggung hiburan secara live sett band alias musik langsung yang setiap malam dengan lampu gemerlapan mengalun lagu-lagu.
Agar pengunjung tidak jenuh diobyek wisata KPL itu sudah didesagin sedemikian rupa bangunan dengan gaya arsitektur berbagai negara.
Dan di tengahnya terdapat ruang publik yang sangat luas sehingga pengunjung dapat berjalan-jalan sejauh hampir satu kilometer sambil melihat pemangan bantaran sungai yang sudah disulap memiliki daya tarik.
“Ya ini semua kami desaign sendiri karena saat itu ada penawaran jasa konsultan arsitektur sebesar Rp5 miliar namun setelah kami pikir panjang akhirnya desaign KPL ini pakai karya sendiri,” ungkap Puspo Wardoyo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Menurut Puspo Wardoyo konsep auoto arsitek pembangunan KPL karyanya itu diilhami dari pengalaman pribadi pergi kesemua benua. Dijelaskan Puspo Wardoyo kebanyakan obyek wisata terdiri dari tiga basis alam yakni gunung, laut dan sunga.
Dari basis tiga alam itu selanjutnya dikembangkan sedemikian rupa menjadi daya tarik wisata yang luar biasa seperti obyek wisata di Provinsi Yogyakarta, Klaten, Tawangmangu dan seluruh daerah di Indonesia.
“Karena Solo tidak memiliki gunung namun terdapat sungai yakni Kali Pepe maka kami kembangkan obyek wisata berbasis sungai yang mana obyek wisata seperti ini justru dahsyat diminati seperti di Korea, Thailand, Swiss dan berbagai negara lainnya ternyata memanfaatkan sungai sebagai daya tarik wisata,” tandas Puspo Wardoyo.
Kini lanjut Puspo Wardoyo, konsep objek wisata KPL yang sudah dibangun 40% itu ternyata sudah ramai dikunjungi hampir 2.000 orang setiap malamnya. Membludagnya kunjungan tersebut membuktikan daya tarik yang tinggi bagi masyarakat.
Apalagi KPL ini didesaign bukan hanya menjadi obyek wisata tontonan saja melainkan disulap menjadi tempat wisata dengan content hiburan, kuliner, edukasi skill untuk masyarakat.
“Wisata edukasi artinya nanti wisatawan bukan hanya sekedar hiburan saja tetapi wisatawan bisa belajar membuat sendiri produk makanan yang awet selama dua tahun tidak basi dan bisa dipraktekkan di KPL ini,” ujar Puspo Wardoyo.
Untuk itulah saat ini tengah dibangun pabrik makanan olahan instan tersebut dan juga dibangun hotel melati dengan kapasitas 300 kamar untuk wisatawan yang akan studi praktek membuat makanan instan tersebut.
Singkat kata, lanjut Puspo Wardoyo, objek wisata KPL ini akan menjadi ikon objek wisata besar, unik, edukatif terbesar se Soloraya dan bahkan se Jawa Tengah.
“Nanti kalau tiga tahun lagi semua bangunan sudah kelar termasuk pabrik makanan, hotel dan berbagai fasilitas sudah jadi masyarakat akan menilai dahsyatnya KPL yang mana lebih dari 3.000 karyawan berada didalamnya,” tukas Puspo Wardoyo.
Bahkan lanjut Puspo Wardoyo saat ini jaringan biro wisata se Indonesia sudah terkoneksi dengan manajemen KPL untuk kerjasama wisata. Beni Indra