
SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para penyandang disabilitas, kaum difabel atau orang-orang yang berkebutuhan khusus sejatinya membutuhkan perhatian dengan cara yang bersifat memberdayakan.
Pasalnya, di balik keterbatasan fisiknya, mereka sebetulnya menyimpan semangat dan motivasi hidup yang tinggi. Tinggal bagaimana kita menyalurkan dan memberi wadah untuk letupan kreativitas mereka.
Menyadari hal itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 66 UNS Surakarta menyelenggarakan pelatihan keterampilan membuat kemoceng dan aksesoris di Self-Help Group (SHG) Ngudi Luhur.

Untuk diketahui, self-help group adalah kelompok binaan informal yang anggotanya saling berbagi pengalaman yang dialami dan saling mendukung satu satu sama lain.
SHG beranggotakan para difabel dan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang berdomisili di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.
Setiap satu bulan sekali, pengurus dan anggota SHG Ngudi Luhur selalu melaksanakan pertemuan rutin.
“Momen ini yang kita manfaatkan untuk ikut berkontribusi menyelenggarakan acara pelatihan bagi anggota SHG,” ujar Ketua KKN Kelompok 66 UNS, Setiap satu bulan sekali, pengurus dan anggota SHG Ngudi Luhur selalu melaksanakan pertemuan rutin. Momen itu dimanfaatkan oleh tim KKN UNS 66 untuk ikut berkontribusi menyelenggarakan acara pelatihan bagi anggota SHG, Muhammad Ilyas.
Ilyas menjelaskan, setelah melalui diskusi dan berbagai pertimbangan, tim KKN memilih pelatihan untuk membuat kemoceng dan meronce manik-manik menjadi aksesoris.
Pelatihan tersebut, menurut Ilyas ditujukan untuk menambah keterampilan hidup para penyandang disabilitas agar semakin mandiri dan percaya diri dalam hidupnya.
Pelatihan diselenggarakan pada Minggu (7/8/2022) mulai pukul 09.00 bertempat di Rumah Laundry SGH, Desa Ngreco.

Pelatihan diikuti oleh 25 orang yang terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama, yaitu kelompok bapak-bapak yang membuat kemoceng dari tali rafia.
Sementara kelompok kedua terdiri dari ibu-ibu yang membuat aksesoris dari manik-manik. Adapun aksesoris yang dihasilkan berupa gelang, kalung dan tali masker.
Setelah mendapatkan pelatihan itu, papar Ilyas, para pengurus dan anggota SHG Ngudi Luhur mengaku sangat terkesan karena mendapatkan pengalaman baru dari orang-orang baru.
Mereka memberikan sambutan yang positif atas diselenggarakannya pelatihan tersebut.
Ilyas menjelaskan, dari informasi yang dia peroleh, SHG memang sudah produktif sejak dulu. SHG bahkan memiliki usaha laundry dan memproduksi barang-barang seperti anyaman bambu dan sabun cuci piring.
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah Desa Ngreco, maka SHG ini diberikan satu kios sendiri untuk menjual barang-barang yang dihasilkan.
Selain itu, SHG Ngudi Luhur bergabung dengan SHG lainnya berpartisipasi dalam Sukoharjo Hybrid Expo 2022 yang digelar pada 22-25 Agustus 2022 di Alun-Alun Sukoharjo. Berbagai macam barang produksi SHG dipamerkan bersama produk-produk unggulan UMKM Sukoharjo lainnya.
Untuk diketahui, tim KKN kelompok 66 UNS ini terdiri dari Muhammad Ilyas (Ketua), Alzrela Novia Primanda, Dhita Amaliya, Erian Setya Pradana, Lia Dwi Setyaningsih, Nisa Febrianawanti, Rizal Fathoni, Silviana Putri Ratmawati, Tasya Hamidah dan Wafiyah Wahyuningsih Wilma. Redaksi