SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus pembobolan rekening nasabah sebesar Rp 34 juta oleh oknum mengaku dari pihak jasa pengiriman paket JNE, mendapat tanggapan dari pihak BRI Sragen.
Pihak BRI mengaku sudah melakukan investigasi agas pengaduan nasabah bernama Jumiatun (50) asal Kampung Sidodadi RT 7/7, Karang Tengah, Sragen itu.
Hasil investigasi menyimpulkan bahwa Jumiatun dinyatakan menjadi korban tindak kejahatan penipuan on Ki Ine atau social engineering.
Hal itu terungkap dari klarifikasi yang disampaikan Pemimpin Cabang BRI Sragen, Catur Wahyu Endra Yogianta, Rabu (28/9/2022).
Ia mengatakan terkait aduan dugaan pembobolan rekening yang menimpa Jumiatun, pihaknya telah melakukan investigasi atas pengaduan yang bersangkutan.
“Hasilnya kami simpulkan yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering. Di mana nasabah mengunduh dan menginstal aplikasi tidak resmi melalui pesan singkat yang di kirim oleh pelaku social engineering kepada yang bersangkutan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (28/9/2022).
Catur menyampaikan BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kemudian mengimbau nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
Ia mengklaim BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya.
“BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun resmi BRI” ujarnya.
Adapun akun resmi itu di antaranya
Website: www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter:@bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI, Facebook: Bank BRI, Youtube: Bank BRI, dan Tiktok: @bankbri_id.
“Info lebih lanjut, dapat mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi Contact BRI 14017/1500017,” ujarnya.
Rekening Dibobol Misterius
Sebelumnya, Jumiatun (50), warga Kampung Sidodadi RT 7/7, Karang Tengah, Sragen, mengadu kebobolan tabungan Rp 34 juta di BRI.
Modusnya sederhana. Ia hanya membalas pesan Whatsapp (WA) bermodus kiriman paket dari JNE.
Ia tanpa sadar menuruti perintah pengirim pesan untuk mengunduh aplikasi di pesan WA dan mengirim alamat emailnya ke WA yang mengaku petugas JNE itu.
Hal itu terungkap ketika korban mengadu ke Polres Sragen setelah rekeningnya tersedot misterius senilai Rp 34 juta.
Di hadapan polisi, Jumiatun mengadukan tabungannya mendadak tersedot oleh oknum pembajak yang diduga sengaja melakukan penipuan dengan modus mengaku sebagai petugas dari jasa pengiriman paket JNE.
Pelaku kemudian memberitahu jika ingin paket dikirim maka harus mengirimkan nomor resi dan alamat email korban. Setelah dikirim, selang satu jam kemudian tabuhan di BRI berkurang Rp 34 juta.
Menurut sang suami, Heroe Setyanto, kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Sragen kemarin. Ia melaporkan pihak JNE lantaran orang yang pertama kali mengirim pesan WA ke istrinya mengaku sebagai petugas JNE.
“Awalnya ada seseorang mengaku dari JNE dan mengirim pesan WA ke istri saya mengabarkan kalau dapat kiriman paket. Bilangnya barang sudah dibayar, tapi untuk ngambil harus pakai aplikasi dan tinggal masukan nomor resi serta alamat email. Awalnya anak saya curiga, lalu dibalesi WA lagi. Kemudian istri saya membalas nomor resi yang dikirimi orang itu dan email. Tahu-tahu selang satu jam, uang istri saya di rekening berkurang Rp 34 juta,” papar Heroe kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (26/9/2022).
Heroe menuturkan raibnya uang di rekening diketahui saat istrinya mengecek saldo tabungan via aplikasi mobile banking BRI.
Alangkah terkejutnya ketika ia mengecek saldo rekeningnya. Saldo tabungan yang sebelumnya masih Rp 34.929.000,-, tinggal tersisa Rp 929.000.
“Dugaan saya, oknum yang mengaku dari JNE itu sengaja membajak rekening istri saya. Karena saat dicek lewat mobile banking, tidak ada catatan transaksi penarikan uang. Tahu-tahu tertera saldo tinggal Rp 929.000,” urainya.
Setelah melapor ke Polres, Heroe kemudian mendatangi pihak BRI Sragen untuk mengadukan apa yang menimpa istrinya.
Menurutnya pihak BRI juga tidak bisa memberikan jawaban pasti terkait insiden tersedotnya rekening itu.
Pihaknya pun mempertanyakan sistem proteksi data nasabah. Pasalnya rekening nasabah bisa dibobol hacker hanya dari alamat email.
“Padahal selama ini penjelasan dari BRI kan tidak boleh memberikan PIN, password, username atau nama orangtua. Tapi mengapa dari alamat email saja bisa terbobol, artinya ini sudah bahaya. Data nasabah bisa dihacker bukan hanya dari PIN tapi dari email saja bisa,” urainya.
Atas kejadian itu, pihaknya berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus penipuan dan pembobolan rekening berkedok kiriman paket tersebut.
Kepada pihak BRI, pihaknya juga mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan pertanggungjawaban atas keamanan data nasabah dan tabungan istrinya yang terbukti sudah dibobol hacker.
“Kepada masyarakat dan nasabah, kami juga mengimbau agar lebih berhati-hati dengan modus penipuan. Karena sekarang sistem proteksi data nasabah di bank bisa dibilang kurang aman. Karena dari email saja bisa dihacker,” ujarnya. Wardoyo