SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 19 desa di Sragen bakal menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pertama tahun 2022 pada 25 Oktober mendatang.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama menekankan pentingnya semangat bersama untuk menjaga gelaran Pilkades agar kondusif dan damai.
Karenanya ia meminta agar prosesi deklarasi damai tidak boleh hanya seremonial belaka. Diharapkan para kandidat yang maju pilkades bisa membawa desa menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Pada saat berproses pesta demokrasi, ada yang menang dan terpilih. Ada yang belum beruntung. Pesan kami kamtibmas, kondusivitas harus menjadi nomor satu yang dijaga,” ujar Kapolres saat hadir di deklarasi damai kemarin.
Kapolres menambahkan calon yang terpilih diharapkan berjiwa ksatria dengan bisa merangkul semua pihak.
Sedangkan yang kalah agar bisa legawa. Saat dalam proses terjadi sengketa, pihaknya berpesan tetap pada jalur SOP.
“Kami imbau, jangan sampai membuat kegaduhan yang berpotensi terjadi gesekan sosial,” pesannya.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati pun berpesan para calon dan masyarakat saling menjaga kondusivitas sehingga pesta demokrasi desa itu bisa berlangsung kondusif, aman dan lancar.
Hal itu disampaikan Bupati saat memimpin penandatanganan deklarasi damai oleh Calon Kepala Desa di 19 Pilkades serentak yang digelar di Balai Desa Gilirejo Baru, Miri, Senin (3/10/2022).
Deklarasi dihadiri Bupati, Kapolres AKBP Piter Yanottama, jajaran Forkopimda dan para kandidat yang akan berlaga di Pilkades.
Deklarasi Damai Pilkades Serentak Gelombang I Tahun 2021 diikuti 48 calon kepala desa dari 19 Desa dan 15 Kecamatan se-Kabupaten Sragen.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan deklarasi damai digelar untuk meneguhkan komitmen semua calon kades dan pendukungnya dapat menjaga kondusivitas wilayah.
“Akhir bulan ini akan diadakan pemilihan kades serentak gelombang pertama. Kita harap pelaksanaan ini dapat berjalan lancar dan kondusif. Saya minta para calon agar dapat menjaga kondusifitas wilayahnya dengan aman, tertib, damai, dan tanggung jawab,” paparnya.
Ia menekankan kades yang menang juga tidak boleh jemawa atau dalam pepatah Jawa adigang adigung adiguna.
Calon kepala desa diharapkan selalu siap dan legowo menerima apapun hasilnya dikemudian hari. Ia juga mengingatkan agar setelah dilantik, Kades menjadi jemawa hingga tidak mau merangkul yang bukan pemilihnya.
“Pada seluruh calon kepala desa, saya harap dapat selalu siap dan legowo dengan hasilnya nanti. Persiapkan diri sebaik mungkin menerima keputusan. Kuncinya kita tetap menjaga kerukunan. Kalau tidak siap kalah, jangan ikut Pilkades,” tegasnya.
Selain itu, orang nomor satu di Sragen ini juga berpesan, Agar nantinya calon kepala desa terpilih dapat membuat program kerja yang terbaik dimasyarakat.
“Buatlah program yang mengena, sehingga visi dan misi yang diusung dapat terealisasi dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat,” pesannya.
Bupati mengimbau bagi calon kades dan pendukungnya untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu yang sengaja diciptakan oleh segelintir oknum tak bertanggung jawab dengan tujuan adu domba.
“Jangan sampai ada ketegangan antar pendukung baik sebelum pemilihan maupun sesudah pemilihan. Tujuan deklarasi ini adalah mencegah timbulnya permasalahan di kemudian hari,” tegas Bupati. Wardoyo