JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Jadi Sorotan Nasional, Guru SMAN 1 Sumberlawang Pelaku Bullying Siswi Gegara Jilbab Besok Dipanggil DPRD

Sugiyamto (kiri) dan Mualim Sugiyono (kanan). Foto kolase/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Komisi IV DPRD Sragen memastikan akan memanggil Suwarno, guru matematika SMAN 1 Sumberlawang, yang dilaporkan ke Polres atas dugaan perundungan atau bullying salah satu siswi berinisial SF (15) karena tak berjilbab.

Para legislator di komisi yang membidangi pendidikan itu pun menyesalkan terjadinya perundungan gegara jilbab yang kini menjadi sorotan publik hingga nasional itu.

“Sudah kami jadwalkan Rabu besok (16/11/2022), jam 08.00 WIB kami panggil. Semuanya, baik guru, pihak sekolah serta dinas pendidikan. Kami ingin tahu kenapa sampai terjadi hal itu dan bagaimana agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (15/11/2022).

Sugiyamto menyampaikan pemanggilan untuk sementara hanya untuk guru dan pihak sekolah dan belum ada rencana pemanggilan terhadap siswi atau orang tuanya.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

Menurutnya, guru tersebut perlu dipanggil untuk mengetahui duduk perkara dan apa yang sebenarnya terjadi.

Selain sudah menjadi sorotan, pemanggilan penting dilakukan untuk menghindari terulangnya insiden serupa di semua institusi pendidikan.

“Kami ingin tahu dari pihak guru dan sekolah. Yang terpenting bagaimana kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang,” jelasnya.

Sekretaris Komisi IV DPRD, Mualim Sugiyono menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya aksi perundungan siswa tersebut.

Apalagi ini terjadi di sekolah negeri yang mestinya bebas tidak ada kewajiban memakai jilbab atau tidak.

“Pemahaman agama seseorang itu bebas, apalagi negara kita menganut Pancasila. Jadi guru atau pihak sekolah tidak berhak mengatur atau memaksa,” tandasnya.

Mualim berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Pihak Pemkab Sragen diminta untuk mengumpulkan seluruh guru tenaga pengajar terkait pentingnya toleransi dan tidak pemaksaan kehendak.

Baca Juga :  SDIT Nur Rohman Slogohimo Wonogiri Gelar Sosialisasi Anti Bullying

“Saya ingin dengar langsung alasan guru sampai berani bilang seperti itu siswanya. Makanya kami akan panggil langsung besok,” tambahnya.

Masalah ini terangkat ke publik usai orang tua siswi S yakni Agung Purnomo mengadu ke polisi atas dugaan perundungan terhadap putrinya. Agung mengatakan putrinya dimarahi guru matematika di depan kelas karena tak memakai jilbab.

Guru bernama Suwarno tersebut akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Dia mengatakan tak berniat untuk memaksa.

“Saya sampaikan secara umum di kelas supaya anak yang lain tahu. Memakai jilbab bukan karena pakaian budaya atau patut-patutan. Tapi memakai jilbab itu karena perintah Allah. Jadi memakai jilbab itu perintah Allah, bukan karena perintah gurunya, saya ingin anak-anak memakai jilbab dengan kesadaran diri, dengan ikhlas, tidak dipaksa dan tidak ditekan,” kata Suwarno ditemui di SMAN 1 Sumberlawang, beberapa waktu lalu. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com