PANGKALPINANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Helikopter milik Polairud Mabes Polri dengan nomor P-1103 dikabarkan hilang kontak di perairan Buku Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (27/11/2022).
Pesawat heli yang diawaki empat personel itu diduga hilang setelah melewati cuaca buruk di atas perairan Pangkalpinang.
Tim dari Badan SAR Nasional (Basarnas) langsung diterjunkan untuk mencari helikopter yang diawaki empat orang tersebut.
Kepala Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan pihaknya sudah melakukan pencarian dengan mengerahkan personel di Belitung Timur bersama dengan instansi terkait.
“Ini punya polisi. Kita hanya perbantuan. Nanti konfirmasi ke polisi saja,” ujar Made Oka dikutip Tempo.co, Minggu (27/11/2022).
Made Oka menuturkan Basarnas langsung menyiapkan tim pencarian begitu menerima informasi helikopter tersebut hilang dari pantauan.
“Lalu kita berkoordinasi membuat kronologi prakiraan lost contact dimana. Detail helikopter kita belum tahu. Kemungkinan punya Polairud Mabes Polri,” ujar dia.
Sempat terlihat warga
Kepala Desa Buku Limau Muklisin mengatakan warganya sempat helikopter terbang di atas Desa Buku Limau dalam keadaan cuaca buruk.
“Ada warga yang melihat helikopter tersebut. Di atas Buku Limau terbang ke arah utara atau ke arah ke Tanjung Pandan. Karena cuaca buruk jadi helikopter tidak nampak lagi. Kemana arahnya atau jatuh kita tidak tahu,” ujar dia.
Muklisin menambahkan saat ini pihak Basarnas dan Polairud sudah lakukan pencarian. Untuk nelayan di desanya, kata Muklisin, sudah diberi informasi apabila menemukan benda mencurigakan untuk melapor.
Terbang dalam cuaca buruk
Informasi yang diterima Tempo, helikopter tersebut terakhir terpantau radar Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan berada pada posisi 096° dengan jarak 38 Nm (Nautical mile atau mil laut).
Pos SAR Belitung juga sempat memantau helikopter tersebut pada posisi 60° dengan jarak 9,3 Nm sementara Pos Pelabuhan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Manggar memantau helikopter tersebut berada di posisi 68° dengan jarak 5 Nm.
Helikopter P-1103 diawaki oleh empat orang, yaitu: AKP Togu, Ipda Rexy Subroto, Bripka Soleh dan Bripda Erwin.
Awalnya, helikopter tersebut terbang bersama helikopter lainnya dengan nomor P-1113 dari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menuju Bandara Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Cuaca saat kedua helikopter terbang dikabarkan memang sudah buruk dengan terjadinya pembentukan awan kumulonimbus dan turun hujan. Pada pukul 13.00 WIB helikopter P-1113 berkomunikasi ke AirNav Palembang.
Setengah jam kemudian P-1113 pun berkomunikasi dan menanyakan ke AirNav Tanjung Pandan apakah ada komunikasi dengan P-1103. Namun, hingga P-1113 mendarat di Tanjung Pandan, tak ada komunikasi dari helikopter P-1103 dan dinyatakan hilang.