BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Boyolali gencar membangun embung untuk menampung air hujan. Tak hanya untuk ketersediaan air bersih saja, sebagian embung juga dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian.
“Pemkab Boyolali memiliki 66 embung pertanian yang digunakan untuk irigasi pertanian. Bahkan bisa mengaliri hingga ratusan hektar lahan pertanian,” ujar Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Agus Pramudi Raharjo, Jumat (2/11/2022).
Dijelaskan, pembuatan embung tersebut dilakukan bertahan sejak 2019 lalu. Embung-embung tersebut difungsikan sebagai tempat penampungan air hujan. Kemudian air akan digunakan untuk irigasi pertanian.
“Embung untuk pertanian rata- rata memiliki ukuran panjang 25 meter, lebar 15 meter dan kedalaman 1,5 meter. Sehingga bisa menampung air sebanyak 500-an meter kubik.”
Meski luas cakupan lahan pertanian terbatas, namun, keberadaan embung mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Satu embung, mampu mengairi lahan hingga 10-15 hektar sawah.
Sehingga 66 embung tersebut mampu mengkaver kebutuhan air hingga ratusan hektar lahan pertanian.
“Embung bisa untuk area persawahan di lahan tadah hujan. Makanya, sebaran embung berada di daerah utara yang minim saluran irigasi teknis. Seperti Kecamatan Sambi, Simo, Kemusu, Wonosegoro, Wonosamudro.”
Selain embung, lanjut dia, pemenuhan kebutuhan air juga didukung dengan sumur dangkal dan dalam. Pemkab telah membangun puluhan sumur dalam di area persawahan. Serta bekerjasama dengan pihak ketiga untuk kebutuhan listrik guna memompa air.
“Anggaran untuk pembuatan penyediaan air irigasi ini, sumber terbesar dari dana alokasi khusus (DAK).” Waskita
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com
