Catat, Ini Daftar 12 Desa di Sragen Penerima Proyek Pamsimas Rp 400 Juta Tahun 2022

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 12 desa di Sragen mendapat berkah program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2022.

Proyek Pamsimas di 12 desa yang sudah kelar dibangun itu diresmikan langsung oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Peresmian dilakukan salah satunya di Pamsimas Dukuh Jengglong, Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang.

Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Provinsi Jawa tengah Wibowo Untung Sukowati, Kepala DPU Kabupaten Sragen, Raden Suparwoto dan 12 Kepala Desa yang mendapat bantuan Pamsimas.

Bupati Yuni mengatakan di 2022, total ada 12 desa penerima bantuan Pamsimas.

Kedua belas desa itu adalah Desa Jambanan Kecamatan Sidoharjo, Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sragen, Desa Saradan Kecamatan Karangmalang.

Kemudian Desa Plosokerep Kecamatan Karangmalang, Desa Mojopuro Kecamatan Sumberlawang, Desa Jekani Kecamatan Mondokan.

Lantas Desa Poleng Kecamatan Gesi, Desa Bumiaji Kecamatan Gondang, Desa Ngargotirto Kecamatan Sumberlawang, Desa Kacangan Kecamatan Sumberlawang, Desa Gabus Kecamatan Ngrampal, dan Kelurahan Sine Kecamatan Sragen.

Bupati menyampaikan total dana bantuan yang diberikan masing-masing desa sampai proses pembangunan adalah senilai Rp 400 juta.

Kehadiran Pamsimas diharapkan bisa membantu desa dalam menyediakan kebutuhan air bersih yang layak untuk warganya. Seperti di Desa Mojopuro yang diproyeksikan dapat digunakan untuk 117 KK.

“Alhamdullilah bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan warga sekitar dan tidak perlu lagi mencari air. Sekarang air bersih sudah tersedia. Tidak hanya di Dukuh Jengglong saja yang mendapat bantuan dari Pamsimas namun termasuk juga 12 desa lainnya untuk tahun 2022,” papar Bupati.

Ia mengapresiasi program Pamsimas yang telah hadir dan memasuki wilayah Desa Mojopuro dan 12 desa lainnya.

Sehingga warga dapat menikmati air bersih yang mengalir sampai ke rumah mereka.

“Saya minta fasilitas ini untuk dijaga dan dirawat dengan baik, baik dari fisiknya maupun pengelolaannya harus transparan. Karena secara fisik sudah diserahkan dan sudah dimanfaatkan jangan sampai ada kerusakan agar dipelihara dengan baik,” pungkas Bupati. Wardoyo