JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Potret Cantiknya Sinden-Sinden Muda Saat Tampil Pada Lomba Nasional di Ndayu Park Sragen

Deretan sinden muda yang bersaing dalam limba sinden muda nasional, Minggu (25/12/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Lomba Sinden Muda Nasional tahun 2022 yang digelar di Ndayu Park 2022, sukses menyedot animo para pesinden dari berbagai daerah.

Tak hanya unjuk suara emasnya, mereka ternyata juga memiliki paras cantik. Para pesinden dari 7 kabupaten kota itu tampil memukau untuk memperebutkan predikat sinden profesional dalam lomba yang diprakarsai Pepadi tersebut.

Belasan seniwati itu datang dari Pati, Yogyakarta, Soloraya, Blora, Banyumas, Ngawi, DKI Jakarta, Hingga Trenggalek.

Tercatat ada 14 pesinden muda yang lolos ke grand final yang memperebutkan piala dan hadiah pembinaan itu.

Ketua I Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), Mulyono Purwowijoyo menyatakan lomba sinden muda profesional itu digagas menyikapi menyurutnya animo terhadap profesi sinden.

“Bisa dikatakan saat ini Indonesia krisis pesinden. Ketertarikan generasi muda untuk menjadi pesinden sangat kurang. Kalau hanya jadi penyanyi dangdut atau campursari mungkin lebih mudah, tapi untuk menjadi pesinden butuh ilmu dan keahlian yang lebih,” ujarnya.

Baca Juga :  Pupuk Subsidi di Sragen Dijual Bebas di Media Sosial Facebook, Politikus Senior Sragen Bambang Widjo Purwanto: Kok Dibiarkan, Apa Peran KP3 Dalam Pengawasan?

Menurut Mulyono, didasari keprihatinan tersebut, pihaknya kemudian menggelar Lomba Sinden Muda tingkat nasional tahun 2022 yang kali pertama digelar.

Para sinden muda yang tampil di grand final Lomba Sinden Nasional di Ndayu Park Sragen, Minggu (25/12/2022). Foto/Wardoyo 

Diinisiasi pengurus Pepadi Jawa Tengah, lomba tingkat nasional ini diharapkan bisa menghasilkan bibit muda pesinden yang akan meneruskan estafet kebudayaan Jawa yang adiluhung.

“Ke depan lomba sinden seperti ini akan kami gelar rutin, even dua tahunan. Sekaligus ini sebagai ajang menguji para pesinden baru sebelum terjun ke dunia hiburan wayang yang sesungguhnya,” jelasnya.

Nguri-uri Budaya

Ketua Pepadi Jawa Tengah, Untung Wiyono menambahkan, selain menggelar lomba sinden muda, selama ini juga rutin digelar festival dalang setahun sekali.

Ini semua merupakan program dari Pepadi untuk terus memupuk budaya Jawa agar diminati generasi muda.

“Ada beberapa kriteria peserta lomba sinden muda, yakni usia di bawah 30 tahun dan belum terkenal di kancah nasional,” tandasnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Mantan Bupati Sragen dua periode ini menjelaskan, kurangnya minat generasi muda untuk menjadi pesinden ini merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan seluruh stakeholder termasuk Pepadi.

Pemerintah bersama Pepadi harus kolaborasi membuat program atau terobosan agat generasi muda menyukai dan meminati dunia wayang sebagai budaya warisan yang adiluhung.

Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto/Wardoyo

Untung mengaku sudah memelopori terobosan untuk menarik minat generasi muda terhadap budaya Jawa dengan mendirikan sanggar budaya di Ndayu Park.

Sanggar yang didirikan sudah dilengkapi dengan perangkat gamelan dan wayang. Siapapun generasi muda bisa datang ke Ndayu Park untuk belajar dalang, sinden, atau penabuh gamelan.

“Kami mendidik secara gratis, tidak ada biaya sepeserpun bagi generasi muda yang ingin belajar. Alhamdulilah banyak yang tertarik, bahkan didominasi siswa SD yang belajar di sanggar budaya Ndayu Park,” tambahnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com