BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi peduli dilakukan jajaran Koramil 18/Kemusu Kodim 0724/Boyolali terkait kasus ikan- ikan mati di Waduk Kedungombo (WKO). Anggota Babinsa setempat, Serda Sujanto dan Serda M Amin bergotong royong bersama petani Keramba Jaring Apung (KJA) Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu menguburkan ikan yang mati.
“Ya, kami ikut serta membersihkan dan menguburkan jutaan ikan mati yang akibat fenomena upwelling dampak cuaca ekstrem. Ini semua sesuai perintah Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronlad F Siwabesy, agar prajuritnya selalu membantu kesulitan rakyat,” ujar Serda Sujanto, Kamis (5/1/2023).
Dijelaskan, kegiatan Babinsa ini wujud empati dan dukungan untuk membantu warga binaan pada saat terjadi kesulitan. Babinsa juga memberikan semangat kepada para petani karamba agar bersabar, ikhlas dan tetap semangat.
“Ikan mati dikuburkan agar pencemaran air tidak meluas dengan adanya bangkai ikan mati dan bau busuk.” katanya
Sebelumnya, Kepala Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Nurul Nugroho mengatakan, ribuan ikan mati milik kelompok petani KJA karena keracunan amoniak dari fenomena up-welling dan drop oksigen (DO).
Dari hasil pemeriksaan air diketahui kandungan DO (dissolved oxygen) air WKO sebanyak 4,7 mg/L. Suhu air berkisar 29-30 derajat Celsius, kadar PH 6-7, dan kadar nitrit 0,-1 mg/L. Petani masih perlu menaikkan kandungan DO yang masih rendah.
“Ini dilakukan dengan menyemprotkan air ke dalam keramba agar sirkulasi air lancar dan DO meningkat” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, jutaan ikan di dalam keramba Waduk Kedungombo (WKO), Kecamatan Kemusu mati. Kematian tersebut dampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan upwelling. Air dari bawah naik membawa serta sisa pakan.
Akibatnya, kadar ammoniak meningkat tajam dan kandungan oksigen turun. Tak main- main, jumlah ikan yang mati mencapai 175 ton, dengan kerugian mencapai Rp 6,1 miliar. Waskita