WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan rumah di dekat Bengawan Solo wilayah Wonogiri terendam banjir.
Banjir tersebut merupakan konsekuensi dari langkah pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Limpasan air besar meluncur ke aliran Bengawan Solo ketika pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka.
Informasi yang dihimpun pada Jumat (17/2/2023), ketinggian air di pintu air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri adalah 137.00 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Saat ini spillway dibuka dengan debit 230 meter kubik per detik, PLTA dibuka 50 meter kubik per detik. Sehingga total 280 meter kubik per detik.
Untuk kategori Waduk Gajah Mungkur siaga kuning. Penjelasanya siaga hijau 135.30 mdpl, siaga kuning 136.00 mdpl, dan siaga merah 137.20 mdpl.
Plt Kepala BPBD Wonogiri Teguh Setiyono mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, terdapat 51 rumah di Kecamatan Wonogiri terendam.
Teguh Setiyono menuturkan, puluhan rumah yang terendam tersebar di Kelurahan Giritirto, Giripurwo, dan sebagian lagi di Kelurahan Wonoboyo.
“Yang banyak terdampak di sebelah barat aliran Sungai Bengawan Solo. Seperti Lingkungan Sukorejo. Kalau di sebelah timur lebih aman karena daerahnya relatif lebih tinggi,” jelas Teguh Setiyono.
Mereka yang terdampak banjir mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang lebih aman. Tinggi genangan air bervariasi. Mulai dari 60 sentimeter hingga satu meter.
Teguh Setiyono menerangkan, pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur merupakan bagian dari SOP. Jika elevasi di waduk sudah dalam kondisi tertentu, maka harus dibuka.
Upaya yang bisa dilakukan adalah mitigasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat yang tinggal di dekat aliran Bengawan Solo.
“Kami jelaskan ke masyarakat jika konsekuensinya itu. Teman PJT selalu berkoordinasi dengan kami (BPBD) sebelum dilakukan pembukaan spillway,” tandas Teguh Setiyono. Aris Arianto